Pemuda Pancasila Apresiasi Calon Kapolri Pilihan Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Komjen Listyo Sigit Prabowo menjadi nama pilihan Presiden Joko Widodo yang diajukan sebagai calon tunggal kepala Kepolisian RI. Presiden telah mengirim surat kepada DPR pada Rabu (13/1).
Surat diterima oleh Ketua DPR Puan Maharani, didampingi tiga wakilnya, yaitu Azis Syamsuddin, Sufmi Dasco Ahmad, dan Rachmat Gobel. Puan mengatakan, DPR akan segera memproses surat presiden.
Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila Japto S Soerjosoemarno SH mengapresiasi pilihan Presiden Jokowi untuk mengisi posisi kapolri.
Menurutnya, Jokowi saat ini tengah bertarung dengan segenap daya yang ada untuk memastikan periode kedua ini bisa diakhiri dengan mulus. Masalahnya periode ini tidaklah semudah periode I, ada wabah covid19 yang menyebabkan seluruh rencana periode II nyaris berantakan. Maka, menurutnya, tidaklah mengherankan kalau Jokowi memilih sosok yang secara personal telah dikenalnya dan pernah bekerja sama.
Faktor kepercayaan itu sebagai pertimbangan utama Presiden Joko Widodo memilih Komjen Listyo Sigit Prabowo. Keduanya secara personal kenal, dan pernah bekerja sama saat Pak Jokowi Walikota dan Pak Sigit Kapolres Surakarta. Kemudian lebih dekat lagi saat Pak Sigit jadi Ajudan Pak Jokowi saat dilantik jadi presiden (2014-2016).
Selanjutya beliau menambahkan ada beberapa prestasi Sigit yang akan mendukung kepemimpinannya menjadi Kapolri. Sebagai Kabareskrim, dia berhasil menyelesaikan polemik terkait penyiraman air keras terhadap Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Bawesdan. Dia berhasil menangkap pihak yang menjadi pelaku dan mengantarkan ke meja hijau.
Dia juga berhasil membawa pulang salah satu buronan korupsi paling kakap (baik dari segi kerugian negara maupun dari rute pelarian) Maria Paulin Lumowa yang diduga terlibat pembobolan bank BNI tahun 2003.
Sigit juga berhasil menyelamatkan muka institusinya saat berhasil membongkar aksi kongkalikong anak buahnya dengan buronan Kakap Djoko S Tjandra. Dengan sigap, dia tak hanya berhasil menghentikan pelarian Djoko S Tjandra yng sudah buron sejak tahun 2009. Dia juga berhasil membongkar jaringan pembantu pelarian Djoko S Tjandra di kepolisian dan sejumlah institusi lain.