Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pemulangan Jenazah Mayang Tunggu Tes DNA

Jumat, 10 Oktober 2014 – 04:25 WIB
Pemulangan Jenazah Mayang Tunggu Tes DNA - JPNN.COM
Mayang Prasetyo bersama suaminya Marcus Peter Volke. Foto: IST

jpnn.com - JAKARTA - Jenazah Mayang Prasetyo, Warga Negara Indonesia (WNI) transgender yang dibunuh di Australia urung dipulangkan dalam waktu dekat. Pihak kepolisian Australia masih menunggu sampel DNA keluarga Mayang yang dikirimkan oleh Mabes Polri. Jika dipastikan cocok, barulah jenazah Mayang dipulangkan.

Hal itu disampaikan Kapolri Jenderal Sutarman usai melantik sejumlah perwira tinggi Polri di Rupatama Mabes Polri kemarin. Sampel tersebut kemarin langsung dikirimkan ke Australia atas permintaan kepolisian setempat.

"Kami hanya membantu dari aspek laboratorium dan pemeriksaan," tutur Sutarman.

Pencocokan DNA tersebut untuk meyakinkan kepolisian Australia jika keluarga Mayang memang tinggal di Indonesia. Hingga saat ini, kepolisian Australia baru bisa memastikan jika Mayang adalah WNI. Sedangkan, informasi mengenai keluarganya belum didapat.

Dengan pengiriman DNA tersebut, pihaknya berharap identifikasi perempuan yang dulu bernama Febri Andriansyah itu bisa segera tuntas. Jenazah Mayang juga bisa segera dipulangkan ke Bandar Lampung untuk dimakamkan.

Sebagaimana diberitakan, Mayang dibunuh, lalu dimutilasi dan direbus oleh suaminya, Marcus Peter Volke di apartemen di Teneriffe, Brisbane, Australia. Marcus pun belakangan bunuh diri setelah dikejar polisi. Dalam proses identifikasi awal, terungkap jika Mayang adalah WNI.

Sementara itu, pihak kepolisian Australia sendiri hingga kini masih belum dapat memastikan motif pembunuhan yang diduga dilakukan pada Kamis (2/10) malam lalu itu. Pihak kepolisian hanya menduga pembunuhan dilandasi oleh kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Melihat kondisi ini, psikolog Astrid Wiratna menuturkan jika kemungkinan itu sangat besar. Pertengkaran dalam sebuah hubungan yang begitu besar dapat memicu seseorang untuk melakukan tindakan di luar batas. Terlebih, bagi mereka pasangan sesama jenis yang biasanya memiliki sifat posesif sangat tinggi.

JAKARTA - Jenazah Mayang Prasetyo, Warga Negara Indonesia (WNI) transgender yang dibunuh di Australia urung dipulangkan dalam waktu dekat. Pihak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close