Pencegahan Rekrutmen ISIS Tergantung Anak Muda Itu Sendiri
Professor Fathi Mansouri dari Deakin University di Melbourne, Australia menyatakan pentingnya peranan anak muda untuk mengkampanyekan penggunaan jejaring sosial yang positif dalam mencegah upaya perekrutan anggota kelompok yang menamakan Negara Islam, atau ISIS.
Perlu diakui kelompok yang menamakan dirinya Negara Islam, atau ISIS, cukup cermat dalam mengajak anak-anak muda untuk bergabung.
Metode perekrutan anggota-anggota baru dilakukan dengan cara sederhana, memakai bahasa yang sangat mudah dimengerti oleh para pemuda.
Pesan yang disampaikan pun sangat kuat, tak hanya itu kelompok tersebut pun dianggap pintar dalam memanfaatkan media online untuk menjaring anak-anak muda.
Demikian penjelasan Profesor Fathi dari Institut Penelitian Kewarganegaraan dan Globalisasi di Deakin University, Melbourne, Australia.
"Isu yang diangkat biasanya sangat sederhana dan umum, dimulai dari mengangkat masalah keadilan global, hak asasi manusia, juga bagaimana Islam telah tersingkirkan dalam pentas dunia, karena dominasi negara-negara barat," ujar Profesor Fathi dalam wawancaranya bersama ABC Radio.
Profesor Fathi mengatakan tawaran untuk bergabung kelompok tersebut pun tak bisa ditandingi lagi, karena dijanjikan akan mendapatkan surga jika mau berperang bersama mereka.
Negara-negara barat semakin khawatir anak-anak muda akan mudah terpancing untuk bergabung ISIS. Foto: AFP.Ia pun menjelaskan bagaimana pesan yang disampaikan sangat teratur di jejaring sosial, sehingga dengan mudah bisa mempengaruhi dan disambut oleh kalangan anak muda