Pencurian Bagasi Sudah Sering Terjadi di Bandara Supadio
jpnn.com - PONTIANAK - Kasus pencurian bagasi milik penumpang yang dialami Titi Yusnawati, istri AKBP Idha Endi Prasetyono, berupa perhiasan yang ditaksir Rp 19 Miliar di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat bukan kali ini terjadi. Berdasarkan catatan Kesatuan Pelaksana Pengaman Pelabuhan Udara (KP3U) Bandara Supadio, kasus ini merupakan yang kali kedua sepanjang tahun 2013.
"Tahun kemarin, sedikitnya dua kasus. Dan kasus dilaporkan adalah kehilangan barang di bagasi pesawat,” katanya Kepala KP3U Bandara Supadio, AKP Cucu Safiyudin seperti yang dilansir Pontianak Post (JPNN Group), Senin (6/1).
Seperti diberitakan JPNN.com, koper milik Titi Yusnawati yang merupakan istri Kasat Narkoba Polda Kalbar dibobol di bagasi pesawat Lion Air dibobol. Informasinya, nilai perhiasan tersebut mencapai miliaran rupiah.
Kabidhumas Polda Kalbar AKBP Mukson Munandar mengatakan, peristiwa pencurian itu terjadi Jumat (3/1) lalu. Pembobolan itu baru diketahui saat turun dari pesawat Lion Air JT 715 jurusan Pontianak-Jakarta sekitar pukul 19.00.
Dia menuturkan, Titi membawa bagasi yang berisi sejumlah perhiasan. Seperti jam tangan, kalung, dan sejenisnya. Namun, dia membantah info jika perhiasan itu benilai hingga Rp 19 miliar. ’’Total nilainya sekitar Rp 500 juta, bukan miliaran seperti yang banyak diberitakan,’’ ucapnya.
Untuk mengantisipasi tindak pencurian bagasi penumpang pesawat, Cucu mengaku akan menempatkan personil, khususnya di bagian X ray, untuk memantau barang bawaan penumpang. “Kita akan tempatkan personil di bagian X ray, selanjutkan dibagian-bagian yang dianggap rawan,” kata Cucu.
Dia menjelaskan, setidaknya ada beberapa tempat paling rawan terjadi pendodosan barang penumpang pesawat di bandara. Sebabnya, beberapa tempat ini tidak terpantau kamera closed-circuit television (CCTV). Cucu mengatakan, tempat itu adalah lambung pesawat, make up area, dan break down area. (arf/awa/jpnn)