Pendaftaran PPDB, Orang Tua Siswa Sudah Antre Sejak Subuh di Depan Sekolah
jpnn.com, BATAM - Dinas pendidikan kota Batam telah menerapkan sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara online. Tapi, sayangnya sistem online tersebut kurang diminati orang tua calon siswa baru.
Pasalnya, mereka lebih memilih datang sejak subuh, Senin (5/6) agar bisa mendapatkan nomor antrean. Seperti yang terlihat di SMP Negeri 6 di Seipanas, Batam, Kepri.
Lina misalnya sudah datang sejak subuh agar bisa mendapatkan nomor antrean lebih awal. Namun, saat datang, ternyata sudah ada puluhan orangtua yang mengantre.
"Habis sahur saya langsung kesini (SMPN 6, red) ternyata sudah banyak orangtua juga," kata Lina seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.
Menurut dia, karena datang lebih awal ia mendapat nomor antrean belasan. Bahkan, dia sudah dipanggil dan diminta datang kembali pada tanggal 7 Juni untuk tes tertulis. "Ini putri pertama saya, tamatan SD Negeri 002 Seipanas. Harapan saya mudah-mudahan diterima, karena saya juga tinggal di sekitar sini," terang Lina.
Kepala SMP Negeri 6, Wagiyen mengatakan di tahun ajaran 2017/2018 pihaknya menerima 256 siswa. Ada delapan kelas yang disiapkan, yang berarti setiap kelas berisi 32 siswa. Untuk hari pertama pendaftaran PPDB, pihaknya menyiapkan 500 nomor antrean. Hal itu dikarenakan sistem pendaftaran masih manual
"Orangtua calon murid sangat antuasias. Untuk hari pertama kita batasi dulu, karena sistem kita masih manual, jadi agak lambat. Untuk nomor terakhir 517 dan akan kita lanjut besok (hari ini, red)," jelas Wagiyen.
Menurut dia, dalam sistem penerimaan murid baru sekitar 80 persen porsinya diambil dari nilai UN. Sementara 20 persen untuk siswa bina lingkungan, di antaranya keluarga tidak mampu, berprestasi di bidang non akademik. "Bina lingkungan sekitar 51 orang. Dan sekitar 205 berdasarkan nilai. Dari mana saja boleh mendaftar, namun kita menerima murid yang sesuai memenuhi persyaratan," jelasnya.