Penderita Autisme di Indonesia Terus Meningkat
Tak Banyak Tenaga Medis yang TertarikJumat, 12 April 2013 – 11:12 WIB
Gejala karakteristiknya ada tiga. Pertama, kegagalan interaksi sosial secara kualitatif (non verbal multiple behavior). Terlihat dari ekspresi wajah, tatapan mata, sikap badan tidak memadai, tidak ada respon timbal balik, dan tidak mampu membagikan kesenangan secara spontan.
Kedua, kegagalan komunikasi verbal secara kualitatif. Seperti, terlambat bicara, kegagalan memulai atau mempertahankan percakapan, penggunaan kata berulang-ulang, tidak mampu bermain sesuai usianya, tidak bervariasi, monoton, dan tidak ada imitasi.
"Dan gejala khas ketiga yang bisa terlihat adalah terdapat pola perilaku stereotipik, mempertahankan perilaku tertentu dan diulang-ulang. Misalnya, flapping (bertepuk tangan), twisting (berputar-putar), insist dan persistent preoccupation dengan obyek tertentu (seperti, memutar-mutar roda terus menerus)," paparnya panjang lebar.