Penderita HIV di Bekasi Terus Bertambah
jpnn.com, CIKARANG - Penularan virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kabupaten Bekasi mengkhawatirkan. Pasalnya, dalam waktu kurang dari setahun saja bertambah 188 orang yang positif menderita penyakit yang belum ada obatnya tersebut.
Dampak kenaikan penderita HIV, peringkat Kabupaten Bekasi menjadi urutan ketiga tertinggi di Provinsi Jawa Barat. Perlu diketahui, jumlah pengidav HIV di wilayah itu pada 2016 mencapai 1.363 orang.
Jumlah itu naik, lantaran hingga November 2018 ini jumlahnya sebanyak 1.551 kasus. ”Jumlah kasus pengidap HIV sampai November 2018 ini bertambah 13,7 persen dari tahun sebelumnya,” terang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarty, Senin (12/11).
Sri menambahkan, faktor penyebab kenaikan pengidap HIV dipicu seks bebas. Dia juga mengatakan, rata-rata para pelaku seks bebas tidak memahami ancaman penyebaran virus mematikan tersebut. ”Hubungan seks yang tidak aman itu yang memicu kenaikan penyebaran HIV," ungkapnya lagi. Salah satunya karena berhubungan badan dengan Pekerja Seks Komersial (PSK).
Sri juga mengaku, dari sebanyak 1.551 penderita HIV, didominasi pria dengan jumlah 884 orang pengidap. Sedangkan, untuk kaum perempuan tercatat sebanyak 667 pengidap.
Sri juga memastikan, tidak ada kecamatan yang jadi tempat daerah penyebaran tertinggi HIV. ”Para penderita HIV itu, tersebar di 23 kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi," paparnya juga.
Sementara itu, Sekretaris Dinkes Kabupaten Bekasi Alamsyah mengatakan, para pelaku hubungan seks bebas yang jadi penyebab penyebaran HIV itu dilakukan oleh pasangan berlainan jenis maupun sesama jenis.
Pemicu penyebaran HIV selain karena seks bebas, nomor dua karena pemakaian jarum suntik yang dilakukan secara sembarangan. "Bisa dari pengguna narkoba jenis putauw yang dilakukan bersama-sama," ucapnya.