Rabu, 15 September 2010 – 05:47 WIB
BEKASI -- Airmata langsung tumpah dari mata pendeta Luspida Simajuntak begitu melihat Lily Wahid datang. Luspida yang dirawat di ruang Azelia, RS Mitra Keluarga, Bekasi Timur itu seperti hendak bangkit dari tempat tidurnya namun Lily melarangnya. "Berbaring saja Bu," kata adik almarhum Gus Dur itu sembari memegang tangan Luspida.
Pendeta wanita yang dipukul pentungan besi di pelipisnya Minggu (12/09) lalu itu semakin terisak. "Bagaimana lukanya Bu, sudah agak sembuh," tanya Lily. "Masih agak nyeri," kata Luspida sembari berupaya memperbaiki posisi berbaringnya menjadi setengah duduk. "Saya terharu Bu Lily mau datang kesini," tambahnya.
Lily lantas meminta tiga orang yang datang bersamanya untuk ikut berada di samping tempat tidur Luspida. "Ini teman-teman dari Pemuda Ansor, mereka juga datang karena merasa ikut terluka," katanya. Luspida tersenyum.
"Apakah Ibu ingat wajah-wajah yang menyerang," tanya Lily. Luspida mengangguk. "Mereka masih sangat muda. Anak-anak remaja. Kasihan sekali. Saya sudah memaafkan mereka," katanya.
BEKASI -- Airmata langsung tumpah dari mata pendeta Luspida Simajuntak begitu melihat Lily Wahid datang. Luspida yang dirawat di ruang