Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pendidikan Induktif: Merajut Karakter Sekolah Menuju Potensi Optimal

Oleh Odemus Bei Witono - Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral STF Driyarkara

Kamis, 01 Februari 2024 – 10:09 WIB
Pendidikan Induktif: Merajut Karakter Sekolah Menuju Potensi Optimal - JPNN.COM
Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral STF Driyarkara Odemus Bei Witono. Foto: Dokumentasi pribadi

Oleh karena itu, penting bagi sekolah, terutama di kampung atau desa, untuk secara aktif menggali potensi-potensi lokal sebagai sumber pembelajaran yang nyata dan relevan.

Melibatkan budaya lokal dalam kurikulum tidak hanya menciptakan suasana belajar yang lebih inspiratif, tetapi juga memungkinkan siswa untuk merasakan identitas mereka sebagai bagian integral dari masyarakat.

Inisiatif ini tidak hanya menghasilkan generasi yang memiliki pemahaman mendalam tentang warisan budaya, tetapi juga menciptakan ikatan emosional dan motivasi intrinsik yang kuat dalam proses pembelajaran.

Dengan demikian, membangun karakter sekolah melalui pendidikan induktif yang mengakui dan memanfaatkan kekayaan budaya lokal adalah langkah krusial untuk menghasilkan generasi yang tangguh, kreatif, dan memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar mereka.

Contohnya, jika di sekitar lingkungan sekolah terdapat aliran sungai dan terdapat murid yang memiliki kebiasaan menangkap ikan, pendekatan pembelajaran dapat dimulai dari pengalaman konkret mereka.

Murid dapat diundang untuk berbagi cerita tentang proses menangkap ikan, tujuan dari penangkapan ikan, manfaat gizi yang diperoleh, serta penggunaan uang hasil penjualan ikan jika dijual.

Pendekatan berpikir yang diterapkan oleh murid tersebut bersifat induktif, yaitu dimulai dari sumber-sumber partikular yang kemudian ditarik kesimpulan dalam pernyataan umum.

Dalam analisis Iqbal (seperti yang diungkapkan di brainyquote.com, 2023), akal induktif, yang memungkinkan manusia untuk berinteraksi dengan lingkungan, dianggap sebagai sebuah prestasi.

Keberagaman seharusnya menjadi aset berharga dalam membentuk karakter sekolah. Interaksi antarkebudayaan menjadi landasan penting dalam proses pendidikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close