Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Peneliti Australia Bantu Museum Agar Lebih Bisa Diakses Tuna Netra

Jumat, 07 Agustus 2015 – 14:54 WIB
Peneliti Australia Bantu Museum Agar Lebih Bisa Diakses Tuna Netra - JPNN.COM

Menikmati hari dengan berkunjung ke sebuah galeri seni atau museum hampir tak mungkin dilakukan bagi seseorang yang mengalami gangguan penglihatan atau tuna netra.

Tapi mahasiswa doktoral di Universitas Canberra, Beaux Guarini, mengatakan, ia telah meneliti cara untuk membuat karya seni dan patung-patung yang indah, serta barang-barang bersejarah agar lebih mudah diakses.

"Tentu menjadi tantangan untuk berjalan di museum dengan penglihatan yang terbatas dan saya sangat sadar akan fakta bahwa sekitar 120.000 warga Australia mengalami kebutaan dan 740.000 warga memiliki gangguan penglihatan, seperti glaukoma atau degenerasi makula," jelasnya.

Peneliti Australia Bantu Museum Agar Lebih Bisa Diakses Tuna Netra
Vanessa Lam mengatakan, rasanya aneh ketika pertama kali menggunakan kacamata kebutaan untuk mengeksplorasi koleksi museum.

Ia lantas mengungkapkan, "Sebagai bagian dari studi doktoral saya, saya sudah jalan-jalan ke museum dengan orang-orang yang mengalami gangguan penglihatan untuk mengetahui apa yang berfungsi, dan apa yang tidak berfungsi.”

"Dan beberapa kendala yang kami temukan adalah sebagian besar benda terkunci dalam kotak kaca, dan itu adalah penghalang nyata, itu sangat mengasingkan," tambahnya.

Beaux menyusun tampilan museum dadakan di kampus Universitas Canberra (UC) dengan kacamata kebutaan dan beberapa obyek taktil untuk menjelaskan kepada orang-orang dengan penglihatan yang baik bagaimana proses ini bisa bekerja.

Ia menggunakan teknologi cetak-3D untuk membuat replika museum dari mangkuk gula Wedgwood tua berusia 200 tahun dengan motif yang terinspirasi Mesir dan dari mainan mobil berlapis timah dari tahun 1930-an di Jerman.

Menikmati hari dengan berkunjung ke sebuah galeri seni atau museum hampir tak mungkin dilakukan bagi seseorang yang mengalami gangguan penglihatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News