Penembak Misterius Gentayangan, Penjual Senapan Angin Tanggung Kerugian
jpnn.com - MAGELANG - Aksi penembakan misterius di kawasan Pecinan, Magelang, Jawa Tengah membuat penjual senapan angin kena imbasnya. Gara-gara aksi orang tak bertanggung jawab, pedagang snapan angin pun harus ikut menanggung rugi.
Itulah yang dialami Slamet Saharjo, penjual senapan angin di Kota Magelang. Aksi penembakan misterius yang menyasar 13 korban membuat bisnisnya sebagai penjual senapan angin mengalami penurunan omzet. hingga 50 persen.
”Biasanya bisa jual lima hingga tujuh pucuk senapan per hari. Tapi, setelah kejadian ini hanya terjual dua sampai tiga pucuk saja,” kata Slamet seperti diberitakan Radar Jogja (Jawa Pos Group).
Slamet membuka bisnis senapan angin di rumahnya yang terletak di Rejowinangun Utara, Magelang Tengah, Kota Magelang. Kini, ia hanya bisa pasrah dengan kondisi yang ada.
Namun, ia tetap berharap aparat bisa segera mengungkap kasus penembakan itu dan menangkap para pelakunya sehingga masyarakat kembali tenang. ”Semoga kasus ini bisa di tangani pelakunya di tangkep, nanti penjualan bisa normal kembali,” harapnya.
Slamet menjual berbagai merek dan varian senapan angin. Harganya juga bervariasi, tergantung merek dan tambahan aksesorisnya. Mulai dari laras senjata, lensa tele pengintai, hingga peredam suara letusan.
”Senapan angin standar dijual mulai dari Rp 350.000 sampai Rp 700.000. Sedangkan senapan angin yang sudah di modifikasi dijual Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per pucuk,” katanya memerinci.
Selain menjual senapan angin, Slamet juga menjual suku cadang, aksesori hingga amunisi khusus untuk senapan angin. Pelangganya adalah warga asal Magelang dan kota-kota sekitarnya. ”Biasanya pelanggan saya sebagai penghobi berburu atupun untuk koleksi pribadi,” ungkapnya.