Pengadilan Saudi Tegaskan Pangeran Mohammed Tak Terlibat Pembunuhan Jamal Khashoggi
Sistem peradilan 'rentan terhadap campur tangan politik'
Pembunuhan Jamal Khashoggi telah mengejutkan dunia dan menuai kecaman dari komunitas internasional, termasuk PBB.
Khashoggi terakhir kali terlihat berjalan memasuki Gedung konsulat negaranya di Istanbul pada pagi hari di bulan Oktober 2018 untuk mengambil dokumen yang memungkinkan dia menikahi tunangannya asal Turki, Hatice Cengiz, yang menunggunya di luar.
Pria itu tidak pernah keluar, dan sampai saat ini, jenazah Khashoggi juga tidak pernah ditemukan.
Agnes Callamard, pelapor khusus PBB yang menulis penyelidikan atas pembunuhan Khashoggi, kemudian mengatakan pencarian keadilan tidak boleh diserahkan pada sistem peradilan Arab Saudi, yang "sangat rentan terhadap campur tangan politik".
Presiden Donald Trump mengutuk pembunuhan itu, dan pemerintahannya memberikan sanksi kepada 17 warga Saudi yang dicurigai terlibat, meskipun bukan Putra Mahkota Arab Saudi.
Donald Trump, bagaimanapun, menolak seruan oleh anggota partainya sendiri untuk memberikan tindakan yang lebih keras dan ia lebih membela mempertahankan hubungan baik dengan Arab Saudi, yang disebut sebagai sangat penting posisinya sebagai pembeli utama peralatan dan senjata militer AS, yang diklaim Donald Trump diperlukan untuk memastikan lapangan pekerjaan tetap tersedia di Amerika.
Banyak kritikus Putra Mahkota Arab Saudi yang hingga kini tetap dipenjarakan, mereka diadili karena tindakan mereka yang berseberangan pendapat dengan pihak keluarga kerajaan Arab Saudi.
ABC / wires