Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pengakuan Mengejutkan Maspupah, Ibu dari Demonstran yang Tewas saat Kerusuhan

Jumat, 04 Oktober 2019 – 10:11 WIB
Pengakuan Mengejutkan Maspupah, Ibu dari Demonstran yang Tewas saat Kerusuhan - JPNN.COM
Pemakaman Maulana Suryadi, pedemo yang meninggal dunia usai berunjuk rasa berakhir ricuh di sekitar Gedung DPR. Foto: ANTARA/HO/Dokumen pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Maulana Suryadi alias Yadi (23) meninggal dunia usai berunjuk rasa yang berakhir rusuh di sekitar Gedung DPR/MPR RI Jakarta Pusat, Rabu (25/9). Dari Maspupah (50), ibunya Yadi, terkuak cerita mengejutkan di balik kematian anaknya.

Maspupah mengatakan, Yadi sempat meminta maaf saat pamit. "Terus cium tangan, 'maafin Yadi ya bu', cium tangan lagi," kata Maspupah seperti dikutip dari Antara, Jumat (4/10).

Dengan nada pilu, Maspupah menuturkan Yadi juga sempat memijat badan dirinya seraya terus meminta maaf dan mencium tangan. Selain itu, Maspupah mengisahkan temannya Yadi bernama Aldo yang bercerita ditangkap petugas kepolisian saat berunjuk rasa di sekitar Slipi, Jakarta Barat.

"Temannya baru keluar tuh si Aldo, di dalam penjara katanya. Tangkapnya berdua sama Yadi. Saya tanya sama Aldo bagaimana kejadiannya," ujar Maspupah.

Berdasarkan penjelasan Aldo, Maspupah menuturkan saat itu Aldo dan Yadi berdemo di Flyover Slipi ditangkap polisi dan dimasukkan ke dalam mobil.

Di dalam mobil terdapat beberapa orang, kemudian Aldo dan Yadi tidak sadarkan diri, setelah siuman Aldo sudah berada di dalam penjara sedangkan keberadaan Yadi tidak diketahui.

Selanjutnya, polisi menghubungi Maspupah menanyakan keberadaannya saat itu Maspupah sudah berada di rumah usai pulang kerja.

Pada Kamis (26/9) sekitar pukul 20.00 WIB, Maspupah kedatangan delapan orang yang menumpang dua mobil dan diperlihatkan jasad Yadi. "Polisi ngajak makan dulu. Enggak ah terima kasih sudah kenyang. Polisi bilang Maulana udah enggak ada, sabar ya. Saya kaget, nangis. Orang dia (pergi) masih keadaan sehat," ujar Maspupah.

Maspupah melihat surat itu berisi anaknya meninggal karena kena gas air mata dan asma. Kemudian dia dipanggil polisi ke kamar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News