Pengakuan untuk Angklung dan Muatan Lokal Budaya
Jumat, 05 Februari 2010 – 14:18 WIB
Pengakuan UNESCO yang diterima juga ada dalam bentuk penghargaan terhadap 'best practices', khususnya terhadap apa yang telah dilakukan oleh Diklat Warisan Budaya Batik untuk siswa SD, SMP, SMA, SMK dan Politeknik, dalam kerjasama dengan Museum Batik di Pekalongan. Dikatakan Agung pula, dalam hal ini, praktek membatik di sekolah sendiri telah dikembangkan di Pekalongan sejak tahun 2006, begitu juga di beberapa tempat lain.
"Gagasan memasukkan modul-modul warisan budaya setempat ke dalam kurikulum pendidikan formal sebagai muatan lokal tersebut, telah dipilih oleh UNESCO sebagai 'Best Practice', atau cara terbaik untuk menjamin transmisi warisan budaya kepada generasi penerus," kata Agung lagi. (lev/jpnn)