Pengalaman 4 Tahun Jadi Juri Lomba Sains di Melbourne University
Dalam lembar penilaian, kami diminta menilai dalam lima kategori: “good”, “very good”, “outstanding”, “excellent”, dan yang terakhir “wow”. Saya merasa lembar peniliaian ini sangat memberikan dukungan bagi mereka, dan bukannya menggunakan kata-kata negarif seperti “not good”, “bad”, atau “poor”.
Selain itu para dewan juri diminta menuliskan komentar mereka di lembar penilaian, yang bisa digunakan sebagai bahan evaluasi. Yang sangat menarik adalah komentar yang kami diberikan haruslah yang memberikan masukan positif atau dukungan. Jika seandainya ada kekurangan, kami harus menulisnya dengan memberikan saran dan masukan.
Dukungan yang positif ini mendorong mereka untuk tetap mencintai kegiatan engineering atau teknik. Sehingga membuat mereka kemudian tidak menyukai ilmu isika, kimia atau matematika. Satu kesalahan kecil atau nilai yang buruk bukan berarti murid tersebut tidak berbakat menjadi Insinyur atau bidang lain.
Para juri, panitia, dan pengajar sangat mengerti bahwa kecintaan terhadap suatu ilmu harus tetap dijaga dan dibina.
Menurut saya, Indonesia memiliki potensi untuk menggelar lomba seperti ini, terutama bagi pelajar. Saya melihat ada beberapa lomba yang diadakan universitas di Indonesia seperti aeromodeling, roket air, dan robotik untuk pelajar.
Kegiatan seperti ini, terutama yang dikerjakan oleh tim perlu banyak diadakan oleh universitas-universitas atau instansi teknik dan sains lainnya. Tapi, saya merasa bahwa perlu juga adanya peningkatan dalam hal memberikan dukungan positif dan kegiatan yang mendorong kreatifitas, kolaborasi dan kerjasama di mata pelajaran sekolah sehari-hari. Alasannya? Karena ini akan membentuk karakter mereka di masa depan nanti.
Kegiatan seperti ini tidaklah harus selalu mahal, yang penting menarik dan dilakukan dalam satu tim. Mereka bisa membuat hal-hal yang kompleks tapi tetap sederhana, misalnya membuat larm banjir dari aki dan lampu bekas, turbin angin sederhana, menyelidiki perkembangan ayam atau ikan, menanam sayur dan buah di sekolah.
Dengan memupuk kemampuan berkreasi, dikerjakan dalam semangat kolaborasi dan kerjasama dan ditambah dukungan moral yang positif, maka akan membuat mereka mencintai bidang tersebut. Dan hasilnya, ujian atau tes yang kurang memuaskan tidak akan membuat mereka patah arang.