Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pengamalan Pancasila Cara Terbaik Wujudkan Kerukunan

Jumat, 22 Desember 2017 – 02:05 WIB
Pengamalan Pancasila Cara Terbaik Wujudkan Kerukunan - JPNN.COM
Garuda Pancasila. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat Indonesia harus dapat menjaga kerukunan dan kesetiakawanan antarsesama agar tidak mudah terprovokasi upaya memecah belah.

Pengamalan nilai-nilai Pancasila adalah cara terbaik untuk mewujudkan kerukunan dan kesetiakawanan  tersebut.

“Pancasila itu sudah sangat baik dan luar biasa sekali. Mulai sila pertama hingga kelima sudah mencakupi semua suku, ras, agama, budaya yang ada dan hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sepanjang seluruh komponen masyarakat dan pemerintah sama-sama menghormati hukum. Mulai Undang Undang Dasar 1945 sampai hukum yang diperlakukan di setiap daerah” ujar Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh Yusny Saby, Kamis (21/12).

Dirinya menjelaskan, bangsa Indonesia yang memiliki lebih dari ribuan pulau dengan ratusan suku bangsa, ratusan bahasa lokal dan ratusan budaya ini sudah terikat dalam satu sistem yakni NKRI yang di dalamnya berpegang kepada agama, yang juga berbeda-beda.

“Selama mereka itu tidak berbuat kejahatan, selama mereka itu masing masing warga negara kita itu menjaga keamanan, ketertiban, menghormati aturan hukum, saya kira semua mempunyai hak hidup sama. Tidak ada bedanya, sehingga harus dapat rukun dan menjaga kesetiakawanan,” ujar ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Aceh ini.

Tak hanya itu, penguatan kesetiakawanan itu juga dapat membangun hubungan kerukunan intrareligius, intrasuku, intralokal baik di kabupaten maupun di provinsi dan juga interagama dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa.

Sebab, dengan kuatnya masyarakat Indonesia sebagai suatu bangsa, maka akan lebih berharga ketika kita berhadapan dengan bangsa lain.

 “Coba lihat sebuah bangsa yang kocar-kacir, yang lemah dan berkonflik satu sama lain tentunya  tidak ada harganya di mata dunia. Kalau tidak dihargai di mata dunia kita akan menjadi permainan orang lain seperti tempat pasar senjata yang mereka jual atau pasar narkoba,” ujar mantan rektor UIN Ar-Raniry itu.

Masyarakat Indonesia harus dapat menjaga kerukunan dan kesetiakawanan antarsesama agar tidak mudah terprovokasi upaya memecah belah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News