Pengamat: Dahlan, JK & Mahfud Cocok jadi Capres Koalisi Poros Indonesia Raya
jpnn.com - JAKARTA - Koalisi Poros Indonesia Raya yang digagas Amien Rais sangat mungkin terwujud. Bahkan diperkirakan bisa menang dalam pemilihan presiden (pilpres), bila para pemimpinnya sehati memikirkan nasib bangsa dan tidak menonjolkan golongan atau kelompok masing-masing.
“Karena itu, tokoh-tokohnya masih perlu bertemu membicarakan siapa yang layak menjadi koordinator Poros Indonesia Raya ini,” kata pengamat politik dan ekonomi Holden Makmur, Selasa (22/4).
Poros Indonesia Raya lanjut Holden, hendaknya tidak saja dari partai-partai politik berbasis Islam. Tetapi akan lebih baik jika partai beraliran nasionalis seperti Demokrat, Hanura dan PKPI ikut memperkuat barisan ini.
“Bayangkan jika sampai PAN, PKS, PBB, PKB ditambah Demokrat, Hanura dan PKPI bersatu di dalam Poros Indonesia Raya menghadapi pemilihan umum ini, peluang untuk menang sangat terbuka lebar," ungkap peraih Doktor dari Philippina Christian University ini.
Apalagi tambah Holden, partai Golkar ikut di barisan Poros Indonesia Raya dan tampil sebagai pemimpinnya. Sudah pasti kekuatannya akan semakin besar dan kemenangan ada dalam genggaman kubu ini. "Tetapi pencalonan Aburizal Bakrie (Ical) dievaluasi terlebih dulu," ujarnya, memberi syarat.
Siapa capres yang akan diusung?, Holden melihat partai-partai dalam koalisi besar ini bisa memilih Dahlan Iskan, Jusuf Kalla (JK) dan Mahfud Md. "Ketiga tokoh tersebut, merupakan pilihan yang tepat untuk dijadikan sebagai capres dari Poros Indonesia Raya. Untuk cawapresnya, koalisi baru ini bisa memilih Gita Wirjawan atau Harry Tanoesoedibjo sebab keduanya masih muda dan bersih, serta pengalaman bisnisnya diakui oleh masyarakat internasional," ujar Holden.
Terakhir, Holden menyarankan, memang masih perlu pengkajian lebih mendalam untuk mencari siapa capres dan cawapresnya. "Tetapi, siapa pun opsinya, capres dan cawapres Poros Indonesia Raya harus saling melengkapi, bila perlu mewakili Jawa dan non-Jawa, sehingga unsur keterwakilannya terpenuhi,” saran Holden.(fas/jnn)