Pengamat: Gagasan Ma’ruf Amin soal Kebudayaan Lokal Sangat Menarik
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Bidang Perkembangan Masyarakat LIPI Ibnu Nadzir Daraini menilai gagasan calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin terkait membangun kebudayaan bangsa dengan tidak meninggalkan kearifan lokal kebudayaan lokal sangat menarik.
Dalam debat cawapres, Minggu (17/3), Ma'ruf menyinggung soal kebudayaan lokal seperti Pela Gandong dan Rumah Betang bisa membangun jati diri bangsa dalam rangka membangun toleransi dan gotong royong.
“Pernyataan Ma’ruf menarik, saya tidak mengira Ma’ruf punya bayangan untuk mengangkat kebudayaan lokal ke tingkat nasional sebagai kepribadian bangsa,” ujar Ibnu seperti keterangan pers, Selasa (19/3).
(Baca Juga: Cak Imin: Ma'ruf Amin 90, Sandiaga Uno 10)
Ma'ruf juga membuka strategi memajukan kebudayaan yang lahir dari Kongres Kebudayaan Desember 2018. Strategi tersebut akan dioptimalkan agar kebudayaan Indonesia tidak mengalami diskontinuitas.
Pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf mengusulkan adanya konservasi budaya, pelestarian budaya dan globalisasi budaya ke dunia luar agar lebih terkenal. Selain itu mereka juga menawarkan adanya dana abadi untuk bidang kebudayaan.
Sementara itu, Ibnu menilai Sandiaga Uno berkutat pada ekonomi kreatif dan pariwisata. Sandi mengajak pihak lain seperti dunia usaha, akademisi untuk mencintai budaya Indonesia sehingga nanti akan muncul peluang ekonomi dari budaya Indonesia.
Ibnu menilai Sandi belum punya bayangan lain membangun kebudayaan di luar ranah ekonomi kreatif dan pariwisata. Sandi masih melihat permasalahan sosial dan budaya hanya sebatas menyediakan lapangan pekerjaan.