Pengamat Ingatkan Aparat Keamanan dan Intelijen Waspada Saat Prabowo Berkunjung ke Luar Negeri
“Saya melihat bahwa intelijen kita punya pengalaman yang bagus, dan polisi kita juga memiliki pengalaman yang baik dalam menjaga stabilitas bangsa,” ucapnya.
“Jadi, yang harus dilakukan adalah deteksi dini dan peningkatan kewaspadaan dari para intelijen maupun pihak keamanan untuk mengidentifikasi dan menutup celah bagi mereka yang mungkin melakukan gerakan-gerakan yang merugikan bangsa,” sambungnya.
Ujang juga menyinggung upaya lain yang mencoba mendelegitimasi Gibran sebagai Wakil Presiden, seperti aksi bertajuk Reuni 411 kemarin, yang menuntut Gibran ditangkap karena dikaitkan dengan akun Kaskus fufufafa.
Dia menegaskan bahwa Gibran telah dilantik secara sah sebagai wakil presiden, sehingga tidak perlu membuat gerakan yang dapat memicu instabilitas politik dalam pemerintahan Prabowo. Namun, jika memang ada pihak yang tidak puas, bisa gunakan mekanisme hukum yang berwenang.
“Saya sih melihatnya bahwa itu urusan Gibran dengan lawan politiknya, kalau saya menghimbau bangsa ini harus dijaga bangsa ini harus kita jaga bersama jangan sampai terjadi instabilitas, pemerintahan Prabowo – Gibran, kita harus jaga,” bebernya.
Selain itu, Ujang juga menyebut dalam waktu dekat akan menghadapi Pilkada 2024 serentak pada 27 November mendatang. Sehingga jika ada gejolak politik di tingkat nasional akan berpotensi mengganggu stabilitas keamanan.
Ujang meminta aparat keamanan yang berwenang perlu waspada, agar tidak ditunggangi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Kita sudah banyak melewati pilkada sebelumnya, alhamdulillah selalu aman dan damai. Jangan sampai kondisi Indonesia yang sudah stabil ini diganggu oleh kelompok-kelompok yang ingin mengguncang stabilitas,” ujar Ujang.