Pengamat: Itu Tamparan Keras ke SBY
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia, Maksimus Ramses Lalongkoe mengatakan, reaksi keras para kader Partai Demokrat di daratan Flores, NTT pasca Musyawarah Cabang (Muscab) III Partai Demokrat di Flores Timur, NTT, tamparan keras terhadap Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Pasalnya, pengurus DPP Partai Demokrat yang diutus ke NTT dinilai tidak mampu menyelenggarakan Muscab secara baik hingga terjadinya kegaduhan.
"Kalau terjadi kegaduhan pasca Muscab, itu tamparan keras terhadap pak SBY selaku Ketua Umum Partai karena dinilai tidak mampu menjalankan Muscab secara baik,” ucap Ramses saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (31/3).
Menurut Pengamat Politik ini, kegaduhan ini bisa berpengaruh buruk terhadap perkembangan Partai Demokrat di NTT apalagi terjadi menjelang Pilkada 2008 mendatang.
"Kondisi ini bisa berpengaruh buruk dalam perkembangan Partai Demokrat di NTT. Tahun depan ada Pilkada maka sangat berpengaruh terhadap dinamika ekstrim ini,” katanya.
Untuk itu, kata Ramses, SBY selaku Ketua Umum Partai Demokrat harus merespons secara positif reaksi para kader di daerah apalagi para kadernya didominasi para perintis partai Demokrat di NTT.
SBY harus mempertimbangkan secara matang sehingga tidak menimbulkan citra buruk terhadap perkembangan Partai Demokrat di NTT.
Seperti diberitakan, Musyawarah Cabang (Muscab) III Partai Demokrat sedaratan Flores, Nusa Tenggara Timur pada Senin (27/3/2017) lalu tidak berjalan mulus.
Muscab III yang berlangsung di kota Larantuka, Flores Timur, NTT ini menyisakan banyak persoalan dan kejanggalan.