Pengamat Kecam Pencapresan Laksamana
Jumat, 09 Januari 2009 – 21:39 WIB
Bagi rakyat kecil, reputasi Laks tidak meyakinkan, karenanya dia heran, berani-beraninya mencalonkan diri jadi presiden. ‘’Masak capres track recordnya jual asset negara. Kayak nggak ada yang lain saja. Nggak logis kalau dia maju sebagai capres,’’ kata Arbi Sanit. Menurut Arbi, capres yang teratas masih SBY-Mega, yang lain masih penggembira semua. Karena yang dipegang oleh rakyat untuk menilai capres-capres baru itu, prestasinya belum ada. Kalau SBY dan Mega sudah teruji. Meskipun saat menjadi presiden belum begitu sukses tapi dia sudah dalam posisi itu.
Sedikit banyak, Mega sudah memperbaiki keadaan, sudah kelihatan karyanya walau belum maksimal, yang lain masih janji-janji doang sehingga masyarakat belum bisa menilai tapi kalau SBY-Mega sudah ada. Kemenangan SBY ditentukan oleh perkembangan ekonomi 2009. ‘’Kalau keadaan ekonomi bisa bertahan seperti sekarang saja sudah menang apalagi kalau meningkat, peluangnya untuk menang lebih besar,’’ ujar Sanit.Mega bisa menang kalau SBY bikin tiga kesalahan. Pertama, kalau dia perang dengan Jusuf Kalla sehingga duet itu pecah. Kedua, koalisi Golkar dan Demokrat buyar dan ketiga, kalau SBY lakukan kesalahan fatal, misalnya menaikkan harga BBM.