Pengamat Minta Jangan Paksakan Hanafi Rais jadi Sekjen PAN
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Profesor Siti Zuhro mendorong para kader Partai Amanat Nasional (PAN) potensial ikut maju sebagai calon Ketua Umum PAN pada kongresnya di Bali, akhir Februari nanti.
“Kader PAN seperti Drajat Wibowo, Tjatur Sapto Edy dan Viva Yoga Mauladi jangan takut ikut berkontestasi dengan dua seniornya yaitu Hatta Radjasa dan Zulkifli Hasan. PAN ini rumah demokrasi, apa kata orang kalau kader partai yang lahir di era reformasi ini justru takut mereformasi partai sendiri. Kalau mereka tidak berani maju, yah aneh. Masak kader partai takut jadi calon pemimpin, terlebih jika memenuhi kualifikasi," kata Siti, saat dihubungi wartawan, Jumat (9/1).
Para kader muda lanjutnya, tidak usah khawatir untuk bertarung. Mereka harus memberi contoh bahwa untuk memimpin tidak harus orang kaya raya atau harus mampu menjadi bandar partai.
"Meski akses masih terbatas, bukan orang kaya raya, kenapa mereka harus takut menghadapi kader senior yang memiliki kelebihan dari aspek finansial," ujarnya.
Terkait dengan kongres yang akan memilih ketua umum, Siti berharap tidak ditempuh jalur aklamasi karena akan menutup ruang bagi kader potensial lainnya. "Jangan seperti sekarang, belum apa-apa sudah diarahkan agar kongres memilih secara aklamasi ketua umum berikutnya. Calon jangan takut bersaing dan hanya mau menang mutlak. Bebagai pernyataan yang mengarahkan kepada proses yang aklamasi ini yang tidak benar," tegas Siti.
Kongres harusnya digelar dengan transparan dan memberikan ruang bagi kader PAN terbaik untuk maju. Dengan demikian maka siapapun yang terpilih bisa diterima oleh semua pihak.
“Saya rasa pengaruh Amien Rais juga tidak sekuat dulu lagi ketika awal berdirinya PAN. Ewuh-pakewuh memang masih ada kepada Amien, tapi saya kira suara Amien tidak sedominan dulu lagi,” ujarnya.
Yang penting, kualifikasi kader memenuhi aspek integritas, leadership, kemampuan managerial, dan berbagai kompetensi lain yang dibutuhkan.