Pengamat Sebut Jokowi Kantongi Keuntungan dari Pertemuan dengan GNPF-MUI
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio menilai pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) tidak hanya membawa dampak positif bagi Indonesia.
Hendri menyebut presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu memperoleh keuntungan dari pertemuan dengan GNPF-MUI yang digelar pada saat Idulfitri, Minggu (25/6). Bahkan, pertemuan Jokowi dengan GNPF-MUI bisa membawa keuntungan elektoral bagi mantan gubernur DKI itu untuk maju lagi pada Pemilu Presiden 2019.
"Presiden mengambil langkah yang tepat. Positif buat Indonesia dan pencalonan beliau (Jokowi) di periode kedua 2019, terutama tentang dirinya yang dicitrakan berseberangan dengan Islam," ujar Hendri kepada jpnn.com di Jakarta, Selasa (27/6).
Hendri menilai Jokowi memanfaatkan momen Lebaran ini untuk memulihkan citra yang menggerus elektabilitasnya terutama di kalangan muslim. "Bila pertemuan ini tidak ditindaklanjuti maka sangat mungkin akan makin turun citranya," kata pengajar Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina ini.
Lebih lanjut Hendri mengatakan, saat ini di kalangan netizen berkembang isu bahwa Jokowi lebih mengutamakan dan memperhatikan selebritas media sosial (medsos) daripada ulama. KArenanya, Hendri mengingatkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak perlu menutupi pertemuan Jokowi dengan GNPF-MUI hanya ralam rangka open house biasa.
"Toh pertemuan ini kan bagus untuk Jokowi dan Indonesia, jadi tak perlu dipelintir siapa yang menggagas. Menteri Pratikno jangan hanya bangga mengundang artis medsos, tapi sebaiknya juga bangga mengundang ulama," pungkas Hendri.(fat/jpnn)