Pengamat TIK Tanggapi Positif Pendapat Menteri Luhut Soal Starlink
Menurut Dedi, ternyata bukan hanya operator satelit yang merasa terganggu dengan kehadiran Starlink dan pernyataan Menteri Luhut.
Dia menyebut ada pihak asosiasi dan organisasi yang tidak ada kaitan langsung, ikutan ribut dan berkomentar menambah keruh suasana.
“Mungkin kelompok ini difasilitasi oleh media online untuk bersuara. Mungkin karena pemiliknya punya kepentingan atau karena nggak tau masalahnya. Seharusnya tidak perlu meradang atau malah baper,” ujarnya.
Bahkan, lanjut Dedi, di beberapa media malah menyoroti Starlink terkait keberadaan kantor Virtual Office-nya dan tidak memiliki Customer Service sehingga itu terlihat sekali pelaku internet juga masih berpikiran pola bisnis lama.
"Sekarang eranya serbaonline sesuai kepentingan dan strategi masing-masing menjalankan produk Teknologi Informasi Komunikasi (TIK),” papar Dedi, pengusaha ISP yang sudah 20 tahun lebih ini.
Selama ini, dirinya eksis menggeluti usaha layanan internet, tidak merasa terganggu dengan kehadiran Starlink, karena beda segmen dan Layanan Wilayah yang memang tidak bisa dijangkau ISP maupun selular.
Dedi juga mengaku tidak takut usaha ISP yang dijalankannya bangkrut, karena kehadiran Starlink.
Dia menjelaskan meskipun layanan internet dari perusahaan ISP kalah jangkauan dari Starlink, tapi kapasitas-nya unlimited atau tanpa batas, karena menggunakan fiber optic.