Pengaruh Indonesia di OKI Makin Menguat
jpnn.com, JEDDAH - Sejumlah negara anggota Organization of Islamic Cooperation (OIC) atau Organisasi Konferensi Islam (OKI) meminta Indonesia meningkatkan peranan dan pengaruhnya pada anggota OKI, khususnya di bidang ketenagakerjaan. Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, situasi nasional yang kondusif serta dengan penduduk Islam terbesar, Indonesia dianggap memiliki posisi strategis memainkan pengaruhnya.
Usai pertemuan OKI bidang ketenagakerjaan yang dihadiri para pejabat senior dan menteri Kementerian Ketenagakerjaan angggota OKI di Jeddah, Arab Saudi yang berakhir 22 Februari 2018, sejumlah Menteri Ketenagakerjaan mengajukan pertemuan bilateral dengan Menteri Ketenagakerjaan Indonesia M Hanif Dhakiri. Antara lain Libya dan Azerbaijan.
Menguatnya peran dan pengaruh Indonesia dapat dilihat dari permintaan beberapa negara OKI bekerja sama dengan pemerintah Indonesia bidang ketenagakerjaan.
Dalam pertemuan bilateral dengan Indonesia, delegasi Libya yang dipimpin Menteri Tenaga Kerja Mahdi Warathmi meminta Indonesia memberikan bantuan pelatihan vokasi. “Terutama pelatihan untuk perawat, kedokteran umum, konstruksi serta pelatihan keterampilan untuk anak muda,” kata Mahdi.
Libya meyakini kerja sama tersebut akan efektif mengingat Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar serta sukses memimpin forum Menteri Ketenagakerjaan tingkat OKI selama 2015-2017 dengan berbagai ide sesuai tren global.
Libya juga memastikan situasi keamanan dalam negerinya sudah aman.
Di tempat terpisah, pada pertemuan bilateral dengan Azerbaijan, Menteri Tenaga Kerja, Perlindungan Sosial dan Kependudukan Azerbaijan Salim Muslumov mengajak kerja sama di bidang ketenagakerjaan, khususnya terkait pelatihan vokasi.
“Kami juga mengundang Menaker RI berbicara pada konferensi internasional terkait SDG tentang isi ketenagakerjaan,” kata Salim.