Pengawas Pilkada Penting Mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan
jpnn.com - SAMARINDA - Pengawas pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di seluruh Indonesia penting mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan.
Menurut anggota Bawaslu Kaltim Galeh Akbar Tanjung, pendanaan BPJS Ketenagakerjaan penting sebagai jaminan sosial dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan bagi tenaga pengawas.
"Fokus utama kami adalah memastikan semua tenaga pengawas, termasuk staf ad hoc yang mengalami musibah mendapatkan santunan yang layak," ujar Galeh Akbar Tanjung di Samarinda, Selasa (14/5).
Galeh bersyukur dengan adanya BPJS Ketenagakerjaan beban keluarga tenaga pengawas yang mendapatkan musibah dapat sedikit diringankan. Meskipun kejadian yang tidak diinginkan, setidaknya ada jaminan yang bisa diandalkan.
Menurut dia, pekerjaan dalam penyelenggaraan pilkada memiliki risiko yang tinggi.
Karena itu penting bagi semua pihak, termasuk pemerintah kabupaten/kota di Kalimantan Timur, mendukung dan menanggung biaya jaminan ketenagakerjaan bagi pengawas.
"Kami meminta semua pemerintah daerah memiliki komitmen yang sama dalam hal ini," ucapnya.
Dia berharap tidak hanya pimpinan di Bawaslu yang mendapatkan jaminan ketenagakerjaan, tetapi juga staf yang bekerja di lapangan.
"Staf kami juga berada di garis depan dan memiliki risiko yang sama tingginya. Oleh karena itu, sangat penting bagi mereka untuk mendapatkan jaminan yang sama," katanya.
Bawaslu Provinsi Kaltim berupaya untuk memastikan bahwa semua persiapan, termasuk aspek pendanaan dan perlindungan tenaga kerja dapat terlaksana dengan baik.
Hal tersebut adalah langkah yang mesti diantisipasi mengingat masih adanya petugas menjadi korban pada Pemilu 2024.
"Ini adalah bagian dari upaya kami untuk mengawal proses pemilu agar berjalan dengan lancar, adil, dan transparan," katanya.
Dia mengatakan bahwa pihaknya terus memberikan perhatian serius pada kesejahteraan dan keamanan tenaga pengawas pilkada.
Dengan demikian pemilihan kepala daerah di wilayah Kaltim berjalan dengan integritas dan kredibilitas.(Antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: