Pengembang Rumah Mewah Bidik Segmen Menengah ke Bawah
jpnn.com - SURABAYA - Harga tanah yang terus melangit membuat pengembang memaksimalkan lahan yang dimiliki. Guna menyasar segmen menengah ke bawah, PT Bhakti Tamara, pengembang perumahan mewah Royal Residence, membangun hunian bertingkat.
Direktur PT Bhakti Tamara Lodewyk Wattimena mengatakan selama ini hunian tapak yang dibangun membidik segmen menengah ke atas dengan harga di atas satu miliar rupiah. Oleh karena itu, untuk memperluas segmen pasar, pihaknya membangun apartemen yang dengan harga lebih terjangkau.
"Lokasinya sengaja berada di kawasan perumahan, selain harga tanah di surabaya yang terus naik, kami ingin menawarkan hunian dengan varian harga berbeda. Bila rumah mewah seharga miliaran rupiah, maka apartemen yang kami tawarkan hanya ratusan juta rupiah," katanya di sela pemancangan tiang pertama apartemen Royal Cityloft kemarin (18/8).
Hingga saat ini seluruh unit apartemen sudah habis terjual. Hampir 80 persen di antaranya merupakan masyarakat Surabaya dan sisanya 20 persen dari luar kota. Terkait dampak kebijakan pengetatan kredit oleh bank indonesia, Lodewyk menuturkan, hanya berpengaruh terhadap cara pembayaran.
Sebanyak 50 persen memilih memanfaatkan fasilitas kredit dari pengembang dan tunai, sisanya menggunakan kredit kepemilikan apartemen (KPA) dari perbankan.
"Ke depan, di lokasi yang tidak terlalu jauh, kami juga menyiapkan proyek apartemen dan office tower atau bangunan mixed use. Saat ini masih dalam tahap perencanaan," terangnya. Sedangkan luas total lahan di kawasan perumahan di daerah Surabaya barat ini sebanyak 200 hektare.
Sementara dalam sisa semester kedua tahun ini, pihaknya terus menggenjot penjualan agar bisa mencapai target. Sebab, pilpres dan momen lebaran lalu membuat penjualan agak seret.
"Dalam waktu dekat kami akan memasarkan cluster rumah mewah baru yang dekat dengan danau. Selain itu kami juga menawarkan proyek SOHO kedua," terang dia.