Pengguna Jasa Internet Sepertinya Perlu Tahu Hal Ini
jpnn.com, JAKARTA - Festival disrupsi bersifat inklusif, DISRUPTO 2019 digelar di Plaza Indonesia, Jakarta, 22 - 24 November. Disrupto merupakan ajang bertemunya para pelaku ekonomi seperti startups, korporasi, modal ventura dan instituasi keuangan.
Disrupto kali ini diikuti antara lain Accesstrade Indonesia. Platform affliate marketing terkemuka asal Jepang ini ikut karena menyadari revolusi teknologi digital sangat penting, membawa pengaruh besar dalam kehidupan manusia dan menyebabkan disrupsi di industri periklanan serta marketing.
CEO Accesstrade Indonesia Prayudho Rahardjo mempresentasikan tema "How to Sell on Internet with Affiliate Marketing" di sesi masterclass yang digelar di area Disrupto Society, Sabtu (23/11).
Prayudho membahas secara mendalam model marketing digital yang populer sejak beberapa tahun lalu yaitu affiliate marketing. Yaitu, metode digital marketing yang menghubungkan antara bisnis, produk ataupun jasa yang ingin beriklan dengan laman yang menampilkan iklan (publisher).
Tipe publisher pun bermacam-macam, mulai dari blog pribadi, portal berita, maupun price comparison site dan coupon site. Para content creator atau yang akrab disebut influencer juga dapat menjadi publisher iklan affiliate.
Keunggulan affiliate marketing dibanding metode digital marketing lain, berbasis cost per action (CPA), sehingga pengiklan akan membayar biaya iklan atau komisi setelah terjadi action. Baik itu dalam bentuk penjualan, registrasi, ataupun instalasi aplikasi.
Dalam presentasinya Prayudho menjelaskan, sekitar 81 persen konsumen membuat keputusan pembelian berdasarkan saran dari teman atau para experts. Biasanya orang akan mencari review di internet sebelum membeli barang yang diinginkan, atau melakukan komparasi harga melalui comparison site.
"Fakta inilah yang menjadi peluang para pelaku bisnis mendapatkan penjualan yang maksimal dari affiliate marketing. Karena di sini para publisher berperan mengulas dan mempromosikan produk dengan konten semenarik mungkin, untuk menggiring opini konsumen agar tertarik dengan produk tersebut dan melakukan transaksi," ujar Prayudho.