Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Penggusuran Lahan Warga di Pulau Laut Harus Disetop

Selasa, 24 April 2018 – 13:13 WIB
Penggusuran Lahan Warga di Pulau Laut Harus Disetop - JPNN.COM
Kebun kelapa sawit. Foto: dok. JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Sawit Watch menyoroti sengketa lahan antara warga Desa Salino dan Desa Mekarpura di Kecamatan Pulau Laut Tengah, Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan perusahaan perkebunan PT MSAM. Sawit Watch bahkan berencana melaporkan persoalan itu ke Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta Mabes Polri.

Sebelumnya, perwakilan warga Desa Salino dan Mekarpura mengadu ke Sawit Watch, Senin (23/4). Direktur Eksekutif Sawit Watch Indah Fatinaware mengatakan, warga mengadukan nasib mereka lantaran tak kuasa menghadapi perusahaan perkebunan yang diduga dilindungi aparat.

“Setelah menerima pengaduan ini, kami akan mengadvokasi warga untuk mendapatkan hak dan keadilan secara benar. Tidak boleh lagi ada warga yang menjadi korban,” kata Indah dalam keterangan tertulis kepada JawaPos.com.

Baca juga: Lahan Terancam Perusahaan Sawit, Warga Desa Lapor Komnas HAM

Penggusuran Lahan Warga di Pulau Laut Harus Disetop
Perwakilan warga Desa Salino dan Desa Mekarpura di Kecamatan Pulau Laut Tengah, Kotabaru, Kalsel saat mengadu di Sawit Watch, Bogor, Senin (23/4).

Perwakilan warga sebelumnya juga pernah mengadu ke Komnas HAM. Mereka mengaku diintimidasi karena mencoba mempertahankan lahan mereka yang diambil perusahaan perkebunan.

Berdasarkan laporan warga, sambung Indah, aparat yang mestinya mengayomi seluruh elemen masyarakat justru terkesan melindungi pengusaha. “Banyak laporan. Dan ini sangat janggal, sehingga menimbulkan kesan aparat negara digunakan mengawal kepentingan pihak tertentu,” tegasnya.

Indah menambahkan, Sawit Watch berencana membawa persoalan itu ke Kementerian LHK. Sebab, ada wilayah hutan yang beralih menjadi lahan perkebunan.

Warga dua desa di Pulau Laut Tengah, Kotabaru, Kalsel mengadukan nasib mereka lantaran tak kuasa menghadapi perusahaan perkebunan yang didukung aparat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News