Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Penggusuran Ruli Berkahir Ricuh, Polisi Tembakan Puluhan Gas Air Mata

Selasa, 24 November 2015 – 02:09 WIB
Penggusuran Ruli Berkahir Ricuh, Polisi Tembakan Puluhan Gas Air Mata - JPNN.COM
Sebagian warga yang rumahnya digusur melakukan perlawanan, Senin. (Foto: Batampos.co.id /JPNN.com

"Ini bukan peringatan pertama, kedua, dan ketiga lagi. Sudah beberapa kali. Tapi mereka tetap tak mau pindah," terang Cecep.

Menurut dia, pindahnya warga tidak secara cuma-cuma. Namun, setiap kepala keluarga (KK) diberi uang konpensasi Rp 8 juta dan kavling ukuran 6x10 meter di kawasan Nongsa. Tapi itikad baik dari perusahaan untuk menganti rugi tak dipedulikan sebagian warga. Mereka menginginkan rumah siap huni.

"Kita sudah berulang kali melakukan musyawarah dengan RT. Tapi tetap saja tidak ada kesepakatan. Padahal sudah ada kavling yang disiapkan untuk 87 KK yang tinggal disini," jelas Cecep.

Ditempat yang sama Kasat Pol PP Kota Batam, Hendri mengatakan dalam penertiban tersebut, pihaknya menurunkan 100 anggota dibantu anggota Ditpam, Polri dan TNI. Menurutnya, sebelum penggusuran sempat terjadi perlawanan namun hal itu dapat diatasi dengan cepat. 

Ada enam orang yang diamankan polisi karena melawan dan diduga provokator. Mereka diamankan bersama barang bukti panah, parang, samurai dan bom molotov," sebut Hendri.

Pengelola PT Jaya Mandiri Sejahtera (JMS), Tobertua Simanjuntak, mengatakan penertiban yang dilakukan tim terpadu merupakan usaha akhir untuk membebaskan lahan tersebut. Apalagi, pihaknya sudah berupaya mencarian solusi terbaik dengan memberi kavling dan uang sagu hati kepada warga yang tinggal di Ruli. Upaya yang dilakukan sejak satu tahun lalu telah menghabiskan biaya sekitar Rp 3 miliar. 

"Luas lahan itu 1,25 hektar. Kami sudah siapkan kavling untuk ganti rugi. Satu KK mendapat lahan seluas 6 x 10 meter persegi. Kami juga menyediakan uang sagu hati Rp 5 juta per KK," terang Tobertua, kemarin.

Menurut dia, sebelumnya di lokasi tersebut terdapat lebih dari 250 KK, sekitar 186 KK sudah mau pindah dan menerima konpensasi. Sedangkan 87 KK mencoba bertahan dan meminta rumah siap huni.

BATUAMPAR - Proses penggusuran rumah liar (Ruli) di Jalan Duyung, komplek Orchid Mas, depan hotel Oasis, Batuampar rusuh. Puluhan tembakan gas air

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close