Penghasilan Bisa Ratusan Ribu bahkan Jutaan Rupiah per Hari, tapi…
jpnn.com - Kehidupan Suku Kamoro tidak bisa terlepas dari 3S yakni sungai, sagu, sampan. Apa hubungannya dengan rendahnya kehadiran murid-murid di sekolah seperti yang masih terjadi saat ini? Berikut liputannya.
SAMPE P SIANTURI - RADAR TIMIKA
Suku Kamoro mendiami seluruh pesisir Kabupaten Mimika, Papua, sehingga mereka sering diidentikkan dengan orang pantai. Karena memang hidup mereka sangat bergantung dengan 3S.
Tiap keluarga dipastikan memiliki setidaknya satu sampan yang digunakan setiap hari, baik untuk mencari makanan maupun menjadi sarana transportasi.
Di era sekarang ini, sampan memang masih digunakan. Namun seiring dengan era mesin, sampan kini sudah berubah menjadi perahu fiber yang dilengkapi mesin tempel.
Dengan mesin, mobilitas para warga sudah tentu lebih cepat. Demikian juga ketika mencari ikan, sagu atau keperluan lain.
Nah, keterikatan 3S dengan pendidikan juga sangat erat. Suku Kamoro ketika pergi mencari ikan ke muara sungai atau ke laut, mencari sagu ke hutan sagu atau ketika menghadiri upacara adat di kampung lain, maka semua anggota keluarga selalu ikut dan wajib dibawa.
“Memang sudah seperti itu turun temurun. Anak-anak yang masih sekolah pun turut dibawa serta. Mereka takut ketika ditinggal, anak-anak akan kelaparan,” ujar Kepala Sekolah SD YPPK St Linus Ipaya, Yacob Iritayan dalam pertemuan dengan Tim Unicef, YP2KP PSW YPPK Tillemans dan Dispendasbud Mimika, Senin lalu dalam kegiatan monitoring Program Literasi (baca dan tulis).