Pengin Punya Mobil? Buruan, Mumpung...
jpnn.com - JAKARTA – Wacana penurunan uang muka pembelian kendaraan bermotor hingga kurang dari 5 persen disambut antusias prinsipal otomotif. Kebijakan itu diyakini mampu mendongkrak kinerja industri otomotif nasional.
Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengaku pernah diajak berdiskusi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang rencana penurunan batas uang muka pembelian mobil yang saat ini 20–25 persen.
”Kami inginnya serendah mungkin. Tapi, kan OJK pasti punya banyak pertimbangan. Rencananya September (uang muka kredit mobil, Red) diturunkan,” ujarnya kemarin (30/8).
Amel mengakui bahwa penjualan mobil hingga kuartal kedua belum membaik. Hingga Juli lalu, penjualan mobil nasional baru mencapai 594.514 unit.
Kehadiran dua kendaraan murah Daihatsu Sigra dan Toyota Calya ternyata belum mampu memperbaiki target penjualan otomotif tahun ini.
”LCGC (low cost green car, Red) memang laris, tapi sebenarnya hanya mencaplok porsi merek lain,” tutur dia.
Dalam waktu sebulan sejak diluncurkan hingga saat ini, pemesanan Daihatsu Sigra telah melebihi 7 ribu unit dan Toyota Calya 11 ribu unit.
Karena tidak ada pertumbuhan pasar, Amel memperkirakan penjualan otomotif tahun ini tidak melebihi target Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) 1.050.000 unit.