Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pengosongan Area Bahaya Akan Dilakukan secara Paksa

Minggu, 02 Februari 2014 – 07:16 WIB
Pengosongan Area Bahaya Akan Dilakukan secara Paksa - JPNN.COM
Proses pencarian korban di lokasi yang disapu awan panas erupsi Gunung Sinabung. Foto: Marko/Posmetro Karo/JPNN

jpnn.com - KARO - Aktivitas Vulkanik Gunung Sinabung mulai memakan korban jiwa. Kemarin, luncuran awan panas menyambar sejumlah siswa SMA yang sedang berada di Desa Sukameriah (tiga kilometer dari kawah).

Sedikitnya 14 orang dilaporkan tewas dalam kejadian tersebut. Belum diketahui bagaimana para siswa itu bisa berada di radius bahaya.

Tim SAR kemarin sore memutuskan menghentikan proses pencarian dan evakuasi karena sangat berbahaya. PVMBG menyatakan awan panas susulan masih berpotensi terjadi. Jika tim SAR memaksa naik, akan sangat berisiko terhadap keselamatan nyawa mereka.
    
Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kawasan radius lima kilometer sudah dinyatakan terlarang dari segala bentuk aktivitas manusia. Dia tidak tahu pasti alasan 11 orang yang tewas itu berada di Sukameriah.

"Info awal, mereka sedang jalan-jalan melihat Gunung Sinabung di Sukameriah," lanjut peneliti senior BPPT itu.
    
Untuk mencegah warga naik ke lereng, petugas telah memasang berbagai rambu dan spanduk peringatan. Tim tanggap darurat selalu melakukan sosialisasi di lokasi pengungsian. Sejumlah petugas kepolisian dan militer juga ditempatkan di setiap akses masuk desa radius lima kilometer untuk menghalau warga yang nekat. Rupanya, masih saja ada yang bisa lolos dan naik ke lereng gunung.

BNPB akan melakukan langkah keras untuk mengosongkan desa-desa yang berada dalam radius 5 kilometer dari Gunung Sinabung.

Sutopo Purwo mengakui, langkah-langkah yang sudah dilakukan tidak efektif. Ini terbukti dari sejumlah warga yang masuk ke desa-desa di radius terlarang itu.

"Kita akan menggunakan langkah memaksa warga. Radius lima kilometer harus kosong. Nantinya mereka harus relokasi," ujar Sutopo saat dihubungi JPNN tadi malam.

Dijelaskan, selama ini BNPB sudah berupaya memberikan sosialisasi kepada warga di lereng Sinabung. Antara lain, disediakan pos-pos patroli, sosialisasi lewat spanduk, termasuk memutar gambar erupsi Gunung Merapi 2010 yang memakan ratusan korban tewas.

KARO - Aktivitas Vulkanik Gunung Sinabung mulai memakan korban jiwa. Kemarin, luncuran awan panas menyambar sejumlah siswa SMA yang sedang berada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News