Pengungsi Diperkirakan Hingga 50 Ribu Jiwa
Tenda Pengungsi RobohJumat, 05 November 2010 – 06:39 WIB
Hal yang sama terjadi di Desa Ngadipuro Kecamatan Dukun. Balai desa setempat menjadi lokasi pengungsian warga Desa Ngadipuro, namun pada Kamis siang, sebanyak 30 orang warga Ngadipuro mengungsi ke Balai Desa Menayu Kecamatan Muntilan. Adapun para pengungsi yang telah menempati lokasi pengungsian yang ada, hingga kemarin masih bertahan, karena Pemkab belum memindahkan lokasi pengungsian yang sudah ada. Akibat membludagnya pengungsian ini, Lapangan Jumoyo Kecamatan Salam bahkan menolak pengungsi.
Kades Jumoyo, Sungkono, menyebutkan di lokasi itu awalnya menampung 1.473, namun kemarin bertambah menjadi 3.400 orang. Mereka ditampung di sejumlah gedung sekolah yang ada. "Tadi ada 873 pengungsi lagi yang datang dari Srumbung, tapi terpaksa kami tolak karena sudah tidak ada tempat lagi," jelasnya.
Menurutnya, para pengungsi baru ini merupakan warga yang ada di tepi sungai yang berhulu di Merapi, yakni Sungai Putih, Sungai Senowo, Sungai Krasak, dan Sungai Bebeng. "Sejak Kamis pagi, sungai-sungai tersebut memang telah mulai mengalami banjir lahar dingin sehingga warga yang rumahnya dekat merasa takut," katanya. Akibat lonjakan pengungsi ini, sejumlah lokasi pengungsian baru mengalami keterlambatan logistik. Sungkono meminta pengungsi untuk bisa memaklumi lantaran kondisi darurat.