Pengungsi Merapi Mulai Rambah Sragen
Jumlah di Wonogiri Terus BertambahRabu, 10 November 2010 – 07:16 WIB
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Wonogiri Suharno mengatakan akan berupaya sebaik-baiknya mengurusi pengungsi Letusan Gunung Merapi yang ada di Wonogiri. Dia juga mengatakan telah mengirimkan beras dan bahan makanan lain ke posko pengungsian di Manyaran dan wilayah lainnya. Bahkan, khusus yang di Manyaran, kemarin sore Suharno mengatakan berencana mengirim selimut dan handuk untuk para pengungsi.
Dia juga mengatakan, pengungsi Letusan Gunung Merapi tidak hanya ada di Manyaran. Tapi, mereka juga ada di Eromoko, Purwantoro dan Ngadirojo. "Di Eromoko 21 orang, Purwantoro ada 24 orang dan di Ngadirojo 39 orang. Mereka adalah warga sekitar Klaten dan Yogyakarta. Beberapz dari mereka punya saudara di Ngadirojo, Eromoko, dan Purwantoro. Lalu mereka mengungsi mengajak tetangganya. Ini saya baru dapat informasi pengungsi yang di Semin, Gunung Kidul, Jogjakarta bergerak ke Wonogiri. Mereka beralih karena menganggap pelayanan Wonogiri lebih baik," katanya.
Sebaliknya, angka pengungsi yang masuk ke Solo mulai menurun. Dari 240 pengungsi yang masuk pada Senin (8/11) lalu, kemarin hanya tersisa 15 orang. Mereka tidak mengungsi di lokasi yang telah disediakan oleh pemkot. Para pengungsi ini ditampung di rumah familinya. Hasil pantauan Radar Solo, dari tiga titik yang digunakan sebagai tempat pengungsian, kini sudah sunyi senyap. Ketiga lokasi yang jadikan tempat mengungsi di antaranya Pegelaran Keraton Kasunanan Surakarta, Suryosularsan; Kelurahan Timuran serta Gereja Ketelan.