Pengunjuk Rasa di Gedung Parlemen Australia Disidang
Tujuh orang yang dituntut setelah diduga menempelkan tangan mereka dengan lem ke pagar Gedung Parlemen Australia -selama sesi Question Time (sesi tanya jawab semacam sidang interpelasi) berlangsung -telah diadili di Pengadilan Tinggi Wilayah Ibukota Australia (ACT).
Para pengunjuk rasa masing-masing didakwa secara resmi di Pengadilan Magistrat ACT hari Rabu (12/7/2017) dengan tuduhan merusak properti negara.
Mereka adalah bagian dari kelompok 40 orang yang melakukan unjuk rasa menentang penahanan lepas pantai, yang sempat menyebabkan Gedung Parlemen Australia ditutup pada November tahun lalu.
Dalam situasi yang kisruh, petugas keamanan menyeret sejumlah pengunjuk rasa secara paksa dari galeri publik Dewan Perwakilan Rakyat Australia, dengan banyak dari mereka terdengar berteriak "jangan sakiti saya".
Para pengunjuk rasa diusir karena mengganggu sesi Question Time dengan meneriakkan pernyataan seperti "tutup tahanan" dan "bawa mereka ke sini".
Pada saat kejadian berlangsung, kelompok ‘Whistleblowers Activists’ dan ‘Citizens Alliance’ mengaku bertanggung jawab atas unjuk rasa tersebut.
Australia dinilai sebagai pelopor kekejaman
Di luar pengadilan, pada hari Rabu (12/7/2017), para pengunjuk rasa membentangkan spanduk besar bertuliskan: "Tutup kamp-kamp berdarah sekarang juga."
Tujuh orang yang dituntut setelah diduga menempelkan tangan mereka dengan lem ke pagar Gedung Parlemen Australia -selama sesi Question Time (sesi tanya jawab semacam sidang interpelasi) berlangsung -telah diadili di Pengadilan Tinggi W
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Pramono Anung Janji Buat Program Tarif Transportasi Maksimal Rp 30 Ribu
-
Sidang Kasus Guru Supriyani: Korban dan Saksi Berbeda Keterangan
-
Menteri Fadli Zon Berupaya Memulangkan Benda Budaya Asli Indonesia dari Luar Negeri
-
Pramono Anung Berjanji Buatkan Jalur Sepeda di Bandara Soetta
-
Bintaro Design District 2024 Hadir Kembali Bawa Tema Analog Reality
- ABC Indonesia
Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
Rabu, 30 Oktober 2024 – 19:38 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
Selasa, 29 Oktober 2024 – 23:49 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
Rabu, 23 Oktober 2024 – 23:26 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Respon Inggris Setelah Senator Aborigin Sebut Charles 'Bukan Raja Kami'
Selasa, 22 Oktober 2024 – 23:32 WIB
- Hukum
Bupati Konsel Copot Camat Baito Gegara Ini, bukan karena Guru Supriyani, Oalah
Jumat, 01 November 2024 – 02:02 WIB - Humaniora
Detik-Detik Truk Kontainer Tabrak Belasan Kendaraan di Tangerang, Sopir Diamuk Massa
Jumat, 01 November 2024 – 04:00 WIB - Sepak Bola
Kabar Kurang Sedap dari Timnas Indonesia Menjelang Jumpa Jepang
Jumat, 01 November 2024 – 05:42 WIB - Banten Terkini
Cegah Narkoba Masuk Sekolah, SDN Gowok Gandeng BNN Banten
Jumat, 01 November 2024 – 03:19 WIB - Hukum
Ahli Hukum Pidana Bicara Soal Mens Rea di Sidang Dugaan Sumpah Palsu
Jumat, 01 November 2024 – 02:05 WIB