Pengunjung Tenggelam, Lokasi Wisata Berubah Jadi Mencekam
“Sampai di Simpang Palang PTPN IV Hatonduhan, tepatnya di Nagori Buntu Bayu, kami berbelok ke kanan. Lalu kami melewati pondok Afd II Empalsmen PTPN IV Hatonduhan dan pondok Afd I. Begitu sampai di jalan masuk menuju air terjun, rombongan langsung menuruni jalan setapak yang cukup terjal dan curam,” tambahnya.
Kemudian sekira pukul 15.00 WIB, Ricky dan rombongan sampai di air terjun. Sejuknya percikan air yang terbawa hembusan angin di lokasi kemudian memancing mereka untuk secepatnya turun ke air.
“Begitu sampai, Ricky berjalan paling depan karena dia sudah pernah berkunjung ke tempat ini. Setelah itu kami menuju gundukan pulau pasir yang berada di tengah-tengah ‘danau’ air terjun itu,” tukas Dewi.
Selanjutnya rombongan menelusuri lokasi kawasan air tejun yang juga disebut dengan air terjun Bukit Kembar. Dikatakan demikian, sebab ada dua aliran sungai yang menyatu di sana, yakni aliran dari sungai Boluk dan Aek Sopang. Aliran air itu menyatu dan berkumpul di wadah yang bentuknya seperti danau seluas 60-70 meter.
Nah, tak lama kemudian, Ricky dan rombongan kemudian masuk ke ‘danau’ itu sembari bermain di air yang kedalamannya kira-kira selutut orang dewasa.
Di sana juga ada ratusan warga lainnya yang sedang berwisata dan menikmati panorama alam.
Namun suasana tiba-tiba berubah mencekam. Pemuda warga Pondok Melati Desa Binjai Sebrangan, Lingkungan 8, Kecamatan Air Joman, ini tiba-tiba berteriak minta tolong.
Saat dilihat, separuh badan Ricky sudah masuk ke air. Pasir dan bebatuan yang semula diinjaknya seakan amblas dan korban tersedot oleh arus bawah tanah.