Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pengusaha Australia Keturunan China Terintimidasi Karena Tolak Jadi Mata-Mata

Selasa, 13 Oktober 2015 – 05:17 WIB
Pengusaha Australia Keturunan China Terintimidasi Karena Tolak Jadi Mata-Mata - JPNN.COM

Seorang pengusaha Australia keturunan China mengatakan, sejumlah badan keamanan China telah mengawasi keluarganya dan memenjarakan saudaranya di China, karena ia berulang kali menolak ketika diminta menjadi mata-mata untuk Beijing.

Michael Li, pemilik perusahaan eksportir mebel ‘OSMEN’, mengatakan, ia ditekan secara rutin oleh para pejabat keamanan di China untuk mengumpulkan data intelijen tentang kegiatan kelompok Falun Gong- gerakan spiritual yang dilarang di China – di Australia.

Michael mengatakan, para pejabat China bahkan berjanji untuk mendukung bisnisnya jika ia bekerja sama, tapi setelah sang pengusaha ini menolak, mereka memaksa penutupan pabrik Michael di Guangzhou dan semakin menempatkan ia di bawah tekanan.

"Saya pikir, Pemerintah China, polisi rahasia mereka, mereka memiliki punyasemua agen di sini. Mereka mendukung banyak pengusaha di sini, termasuk orang-orang yang sangat sukses dalam bisnis di Australia,” ujar Michael.

"Bisnis besar di China mustahil berjalan tanpa dukungan pemerintah," sambungnya.

Pengusaha Australia Keturunan China Terintimidasi Karena Tolak Jadi Mata-Mata
Michael Li mengatakan, ia ditekan secara rutin oleh pejabat keamanan China untuk mengumpulkan informasi intelijen tentang kegiatan kelompok Falun Gong di Australia.

Kisah Michael diungkap dsebagai bagian dari investigasi jurnalistik tentang aliran dana miliaran dolar dari China ke Australia.

Para pakar mengatakan, sebagian besar uang ini mungkin terlarang dan ada hubungan yang samar antara perusahaan besar asal China denga Pemerintah China sendiri.

Seorang pengusaha Australia keturunan China mengatakan, sejumlah badan keamanan China telah mengawasi keluarganya dan memenjarakan saudaranya di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close