Pengusaha Tenda Store Tak Khawatir Virus Corona Memengaruhi Dunia Usaha
jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Chinese Academy of Social Sciences Zhang Ming sebagaimana dilansir dari CNN memperkirakan, virus corona berpeluang menekan pertumbuhan ekonomi Tiongkok ke angka 4 persen di kuartal I 2020, yang sebelumnya diperkirakan tumbuh di angka 6 persen. Penurunan setara dengan menguapnya USD 62 miliar dari perekonomian Tiongkok.
Selain itu, virus dikhawatirkan juga bakal mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran dan harga-harga sejumlah komoditi ikut merangkak naik.
Pakar ekonomi sekaligus Komisaris Independen BCA Raden Pardede berpandangan senada dengan Zhang. Menurutnya, penyebaran virus Corona merupakan peristiwa langka yang identik dengan teori black swan. Akibatnya, dapat berdampak pada penurunan ekonomi dunia hingga 0,5 persen jika tidak segera ditangani.
Menanggapi prediksi para pakar ekonomi, kalangan pengusaha di tanah air tidak terlalu khawatir. Misalnya sebagaimana disampaikan pelopor pembuatan tenda di Indonesia Erik Gunawan. Pengusaha yang sudah membuat tenda sejak 1975 ini menyebut, bidang usaha yang ditekuninya kemungkinan hanya terkena imbas, bukan terkait langsung.
"Kalau imbas, mungkin kami juga akan kena. Tetapi secara langsung sepertinya tidak. Kebetulan bahan dasar untuk pembuatan tenda kami, yaitu bahan membrane diimpornya bukan dari Tiongkok," ujar Erik di Jakarta, Senin (3/2).
Menurut Erik, bahan dasar membrane atau tenda berwarna putih yang banyak terdapat di parkiran mobil, taman, sekolah, hotel, pintu gerbang perumahan, gerbang mall, kolam renang, area wisata dan sejumlah tempat lainnya, diimpor dari Jerman dengan kualitas nomor satu.
"Bahannya impor dari Jerman, sangat kuat dan tahan lama, bahkan tahan hingga 15 tahun," ucapnya.
Karena itu, Erik mengaku tidak terlalu khawatir efek virus Corona bakal membuat lesu usaha pembuatan tenda. Pengusaha sukses ini juga optimistis langkah antisipatif yang diambil pemerintah cukup efektif, meski pengidap virus Corona telah menyebar di 18 negara.