Pengusung Hak Angket KPK Tak Layak Jadi Ketua DPR
jpnn.com - Adi Prayitno, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, menilai bahwa calon Ketua DPR yang baru harus memiliki beberapa kriteria yang penting diperhatikan oleh berbagai pihak, termasuk oleh partai Golkar.
"Pertama, kriteria ketua DPR baru harus bersih, berintegritas, dan tak pernah punya rekam jejak kasus korupsi. Sekecil apapun kasus korupsinya." kata Adi saat dihubungi wartawan, Senin (8/1).
Menurut Adi, ketua DPR baru harus bersih dari anasir-anasir korupsi. Bukan hanya tak memiliki masalah kasus korupsi, sekecil apapun itu, tapi juga soal tindakan dan sikap politiknya harus sesuai dengan nafas pemberantasan korupsi.
Ketua DPR tidak boleh pernah terlibat tindakan yang memperlemah pemberantasan korupsi.
"Kedua, karena ketua DPR adalah jatah Golkar, maka ketua DPR harus di luar pansus angket KPK. Karena pansus KPK jelas merupakan langkah menghambat pemberantasan korupsi," tegas Adi.
Adi menambahkan, selain sosok yang bersih dan Berintegritas, calon ketua DPR juga harus orang yang bisa bersinergi dengan pemerintah demi menjaga stabilitas politik.
"Ketiga, faktor politik. Ketua DPR baru harus seirama dengan pemerintah saat ini untuk menghindari kegaduhan di tahun politik ini." pungkasnya.
Dari tiga kriteria tersebut dan berdasarkan nama-nama yang berkembang di bursa pencalonan ketua DPR, Adi menilai nama Bambang Soesatyo tidak memiliki catatan dan jejak rekam yang baik untuk kriteria ideal ketua DPR.