Peningkatan Produktivitas Diperlukan Kerja sama dengan Dunia Usaha
Acara peluncuran buku bertema "Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing Tenaga kerja dalam Menciptakan Kesejahteraan Masyarakat", dihadiri oleh Kabarenbang Tri Retno Isnaningsih; Ses Itjen Estiarty Haryani; Ketua BNSP Kunjung Masehat; dan Ketua Pokja Lembaga Produktivitas Nasional (LPN) Bomer Pasaribu.
Sementara Bomer Pasaribu berharap peringkat daya saing Indonesia bisa kembali pulih di peringkat 45 di tahun 2020 dan kembali menjadi rangking 40 di tahun 2021 mendatang. "Jadi diharapkan terus merangkak naik dari posisi 50 ke 45 dan dari 45 ke peringkat 40. Ini semua menuntut adanya role model," ujarnya.
Role model pertama yakni Kementerian KUKM, Kementerian Pertanian dan Kementerian PUPR, dan di lingkungan Universitas. Yakni IPB dan satu kampus di kawasan Barat dan Timur. "Ditambah role model di lingkungan dunia usaha, yaitu lima kawasan industri di sekitar Jakarta, " ujar Bomer seraya mengatakan diperlukan dukungan seluruh komponen bangsa agar peningkatan produktivitas dan daya saing berjalan lebih cepat.
Kabarenbang Tri Retno Isnaningsih saat menutup acara berharap seluruh masukan dari narasumber bisa menjadi dijadikan indikator dan dimasukkan dalam indeks ketenagakerjaan. Dari sembilan indikator indeks ketenagakerjaan, salah satunya produktivitas, namun belum sampai daya saing. "Kami berharap Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing (GNP2DS) bisa disosialisasikan lebih masif di seluruh Indonesia. Sangat penting buat kita, untuk peningkatan daya saing dan untuk yang di daerah jangan pertemuan ini sampai di sini saja," pungkasnya.(jpnn)