Penjelajah Antartika Itu Meninggal Mendekati Garis Akhir
Selasa, 26 Januari 2016 – 07:10 WIB
LONDON – Penjelajah Antartika asal Inggris, Henry Worsley akhirnya memutuskan berhenti dari petualangannya saat garis finish “hanya” berjarak 48 kilometer dari posisi dia terakhir. Penyebab utamanya adalah kelelahan dan dehidrasi.
Worsley sudah bertahan dalam bekunya daratan Antartika dan dinginnya angin yang menusuk tulang selama 71 hari. Namun, bakteri peritonitis yang bercokol di perutnya membuat kondisi fisik mantan serdadu tersebut kian lemah. Setelah dua hari bertahan di dalam tenda tanpa bisa berbuat apa pun, dia akhirnya menyerah. Dia terpaksa mengakhiri misi solonya.
Begitu Worsley menyerah, tim ekspedisi yang mendampinginya, Antarctic Logistics and Expeditions (ALE), pun turun tangan. Mereka menjemput pria 55 tahun itu dari tendanya. Tim medis ALE lantas memberikan pertolongan darurat sebelum menerbangkannya ke klinik terdekat. Tepatnya Clinica Magallanes di Kota Punta Arenas, Cile.
Dokter di klinik tersebut langsung menjadwalkan operasi begitu menemukan bakteri peritonitis di perut bapak dua anak itu. Setelah operasi, Worsley masih harus dirawat untuk memulihkan kondisinya. Namun, dehidrasi parah dan kelelahan akut yang dialami membuat kondisi fisiknya kian lemah. Suami Joanna itu pun lantas mengembuskan napas terakhir pada Minggu waktu setempat (24/1). ''Dengan duka mendalam, saya informasikan kepada Anda semua bahwa suami saya, Henry Worsley, telah meninggal dunia akibat komplikasi organ,'' ungkap Joanna dalam keterangan resminya.
Worsley sengaja berpetualang di Antartika untuk menggalang dana bagi para serdadu yang terluka dan harus menjalani rehabilitasi medis. ''Berkarir di kemiliteran selama 36 tahun, kemudian pensiun membuat saya merasa punya kewajiban untuk membantu mereka (serdadu) yang kurang beruntung,'' katanya sebelum menjalankan misi solonya.
Namun, petualangan Worsley tidak sia-sia. Meski gagal mencapai finis, misi mulianya itu telah berhasil mengumpulkan dana 100.000 poundsterling (sekitar Rp 1,9 miliar), sesuai dengan harapannya. Dana tersebut lantas dipasrahkan pada Endeavour Fund untuk kemudian dialokasikan bagi para serdadu yang terluka dan menjalani rehabilitasi medis.
Kemarin Pangeran William yang berperan sebagai pelindung dalam misi Worsley mengungkapkan belasungkawanya. (BBC/CNN/theguardian/hep/c15/ami/pda)