Penjelasan Menteri Susi soal OOC dan Manfaatnya Bagi RI
jpnn.com, BOGOR - Indonesia kembali akan menjadi tuan rumah pertemuan internasional. Kali ini untuk pelaksanaan Our Ocean Conference (OOC) 2018. Kegiatan yang bakal dihadiri sejumlah pemimpin dunia itu akan berlangsung di Nusa Dua, Bali, 29-30 Oktober mendatang.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan pelaksanaan OOC 2018 dikoordinasikan oleh Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan. Persiapannya juga telah dibahas bersama kementerian terkait termasuk TNI dan Polri.
“Kami baru belajar kemarin (jadi tuan rumah pertemuan) IMF dan World Bank. Ini (OOC) delegasinya lebih kecil, hanya 1.900 orang. Ada tujuh head of state akan hadir. Dari tujuh itu enam presiden, yang satu wakil presiden,” kata Susi di Istana Bogor, Jawa Barat pada Senin (22/10).
Selain sejumlah kepala negara, OOC 2018 akan diikuti oleh 36 menteri kelautan. Jumlah ini masih mungkin bertambah jelang pelaksanaannya nanti. Di samping ada unsur masyarakat dan pemerhati lingkungan seperti WWF dan lainnya juga terlibat.
Sejumlah isu yang akan dibahas antara lain berkaitan dengan konservasi kelautan, keamanan laut, perikanan berkelanjutan, perubahan iklim hingga polusi laut. Lantas apa manfaatnya bagi Indonesia?
"Keuntungan untuk kita yang banyak, leadership di bidang maritim. Kan kita mau jadi poros maritim (dunia). Ya kita harus menunjukkan leadership kita," jelas Susi.
Menteri berlatarbelakang pengusaha itu juga menambahkan, sebagai salah satu negara pemilik laut terbesar di dunia, kebijakan internasional apa pun berkaitan dengan laut akan berpengaruh pada RI.(fat/jpnn)