Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Penting Miliki Kemampuan CPR

Speed Minimal 100 Kompresi Per Menit

Selasa, 17 Juni 2014 – 09:53 WIB
Penting Miliki Kemampuan CPR - JPNN.COM
PERTOLONGAN CPR: Sebelum melakukan kompresi, pastikan keadaan sekitar korban sudah aman. Foto: Agus Wahyudi/Jawa Pos

jpnn.com - HAL-hal darurat seperti henti napas dan henti jantung akibat cedera bisa terjadi di mana saja. Di antaranya, benturan keras di kepala, tenggelam, tersedak, keracunan, menghirup asap kebakaran, tersetrum, hingga overdosis obat tertentu.

Orang awam perlu memiliki kemampuan untuk melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung-paru.

* * *

Paru-paru dan jantung merupakan organ vital tubuh. Udara yang dihirup hidung atau mulut melewati saluran napas menuju paru-paru. Paru-paru kemudian menyaring udara dan memasok oksigen ke dalam darah. Darah bersih kaya oksigen dipompa ke seluruh tubuh oleh jantung melalui pembuluh darah, termasuk ke otak.

Bila jantung berhenti berdenyut, selama kurun waktu 6–10 menit otak akan segera kekurangan oksigen. Tandanya, kesadaran menurun dan mengakibatkan henti napas. Bila jantung berhenti berdenyut lebih dari 10 menit, dampaknya bisa berupa kerusakan otak permanen, kerusakan organ lain, dan risiko kematian.

Karena itu, tujuan CPR adalah menggantikan pompa jantung yang berhenti dengan kompresi dada. Memberikan tambahan oksigen dengan bantuan napas serta mempertahankan fungsi otak dan organ-organ lain hingga bantuan lanjutan datang. CPR bisa membantu menyelamatkan jiwa.

Berkaitan dengan anak, kondisi henti napas dan henti jantung bisa terjadi sangat mendadak tanpa disadari. Misalnya, anak terpeleset, mengalami benturan keras di kepala, tenggelam saat bermain di kolam renang atau di bak mandi, tersedak, keracunan, menghirup asap kebakaran, atau tersengat arus listrik.

Di Amerika Serikat, CPR oleh orang awam hanya dilakukan pada 26 persen kejadian henti jantung. Padahal, materi pelatihan CPR diberikan sejak di sekolah. Bagaimana dengan di Indonesia?

HAL-hal darurat seperti henti napas dan henti jantung akibat cedera bisa terjadi di mana saja. Di antaranya, benturan keras di kepala, tenggelam,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close