Penuh Perjuangan..Akhirnya, Mimika Punya Helikopter, Harganya?
Dengan spesifikasi helikopter dengan panjang 5 meter seperti ini menurutnya sangat cocok digunakan di Papua, apalagi untuk menjangkau kampung-kampung. Jika pesawat Grand Caravan harus membutuhkan runway maka helikopter ini, cukup membutuhkan area seluas lapangan bola atau pun lapangan voli. “Any open area. Area terbuka kita bisa landing. Kita bisa take off vertical, tidak perlu potong pohon dan lain-lain cukup dua kali diameter,” tuturnya.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mimika, John Rettob sangat gembira saat helikopter tiba. Apalagi proses mendatangkan helikopter ini terbilang panjang dan memakan waktu yang cukup lama.
Menurutnya, proses paling lama saat pengurusan di Kementerian Perhubungan. Karena dari pihak produsen yakni Airbus di Malaysia sudah menyelesaikan pembuatan pesawat pada Desember 2015 lalu. sudah ready untuk take off. Adanya nomor registrasi dari Malaysia, dilakukan test flight pada Januari 2016. Semuanya sudah oke. “Mereka tanya kapan ambilnya, tapi kita tunggu Kementerian,” katanya.
Sambil menunggu adanya izin dari Kemenhub, Pemda bersama operator melakukan training pilot dari Maret sampai April. Sesudah itu sudah siap take off, tapi ternyata belum bisa lantaran izin Kemenhub belum diterbitkan.
Dan pada 6 Juni 2016 sambungnya, pesawat terbang ke Pekanbaru. Dilakukan perubahan sertifikasi registrasi dan sertifikasi kelayakan terbang dari Malaysia ke Indonesia. “Itu lama. Sampai proses pajak, custome dan kita perkirakan dua minggu lalu baru selesai, ternyata molor juga seminggu,” ujar John Rettob.
Jadi tujuh bulan waktu itu digunakan hanya untuk mendapatkan sertifikasi dan registrasi dari Kemenhub. “Tapi lega rasanya, akhirnya tiba di Timika,” tandas John Rettob. (sun/adk/jpnn)