Penuhi Pasar Domestik, Petani Hilirisasi Produk Kopi
jpnn.com, SURABAYA - Cuaca yang tak menentu membuat produksi tanaman kopi di Jawa Timur diprediksi menurun 20-30 persen tahun ini.
Ketua Asosiasi Petani Kopi Indonesia (Apeki) Jatim Bambang Sriono menyatakan, curah hujan mengganggu masa pembungaan pada tanaman kopi.
Untuk memenuhi pasar domestik, banyak petani kopi yang melakukan hilirisasi produk.
Yaitu, dari biji kopi siap roasting atau green bean menjadi biji kopi roasting dan kopi bubuk, agar mendapat nilai tambah.
”Hampir semua sentra kopi di Jatim sudah melakukan hilirisasi,” ujarnya akhir pekan kemarin.
Daerah-daerah yang telah melakukan hilirisasi adalah Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang, Pasuruan, Malang, Probolinggo, Mojokerto, Jombang, Kediri, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, serta Magetan.
Bambang menjelaskan, penurunan produksi tahun ini dapat memengaruhi pasar ekspor.
Namun, hal itu tidak membuat pasar kopi dalam negeri lesu. Kenyataannya, permintaan biji kopi, roast bean, dan kopi bubuk terus meningkat seiring dengan menjamurnya kedai.