Penurunan Penjualan Mobil Menyeret Jatuh Laba Bersih Grup Astra
jpnn.com, JAKARTA - Berdasarkan laporan kinerja keuangan Grup Astra, pada kuartal ke-3 tahun ini, masih belum menunjukkan tren positif.
Laba bersih perusahaan untuk lini bisnis utama anjlok 14 persen menjadi Rp 6.06 triliun per September, dari Rp 7.01 triliun pada periode sama tahun lalu.
Penurunan laba bersih, menurut perseroan, disebabkan pelemahan pada performa penjualan mobil, kenaikan biaya-biaya produksi, dan efek dari translasi nilai tukar mata uang asing.
"Penjualan mobil Astra turun 7 persen menjadi 396 ribu unit. Sedangkan penjualan mobil secara nasional turun 12 persen menjadi 754 ribu unit," ungkao Presiden Direktur Astra International Tbk, Prijono Sugiarto, di Jakarta.
Kendati demikian, tambah Prijono, pangsa pasar Astra justru meningkat dari 50 persen menjadi 53 persen. Pada periode yang sama, kelompok usaha ini telah meluncurkan 14 model baru dan 7 model revamped.
Di bisnis mobil, Astra Group mengelola merek otomotif Toyota, Daihatsu, Peugeot, Isuzu, dan UD Trucks
Berbeda dari pasar mobil, penjualan sepeda motor Astra Honda meningkat 5 persen menjadi 3,7 juta unit, dengan pangsa pasar naik menjadi 75 persen, menurut Kementerian Perindustrian. Sementara penjualan sepeda motor secara nasional juga meningkat 4 persen menjadi 4,9 juta unit. Pada periode ini Astra meluncurkan 6 model baru dan 19 model revamped.
"Bisnis komponen otomotif Grup, PT Astra Otoparts Tbk (AOP) yang 80 persen sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 24 persen menjadi Rp 512 miliar. Ini disebabkan kenaikan pendapatan dari segmen pasar suku cadang pengganti atau replacement market dan menurunnya biaya produksi," pungkas dia. (mg8/jpnn)