Penutupan Bandara Lombok Bikin Menpar Arief Yahya Terguncang
“Sisanya hanya 10% se Indonesia, maka Bali itu seperti produk utama, produk unggulan pariwisata saat. Tiba-tiba bencana alam Gunung Agung mulai aktif,” sebut Menpar Arief yang sempat terguncang oleh kabar itu.
Dampak penutupan Lombok Int Airport itu bahkan terjadi saat ini, 27 November. Hampir semua penerbangan lion dan wing air, mengalami deleyed.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso menjelaskan, penutupan Bandara Internasional Lombok Praya karena terdampak dari letusan Gunung Agung di Bali. Menurut VAAC Darwin bahwa arah sebaran debu vulkanik letusan Gunung Agung mengarah ke Timur - Tenggara menuju Bandara Internasional Lombok Praya (LOP).
"Di sekitar Bandara Lombok memang tidak terdapat debu vulkanik. Tapi debu vulkanik itu ada di langit di sekitar bandara, jadi menghalangi jalur penerbangan pesawat. Untuk itu, demi keselamatan penerbangan maka Bandara Lombok ditutup sehingga operasional dari dan menuju bandara tersebut dihentikan," ujar Agus.
Agus juga menegaskan para penyelenggara penerbangan dan semua pihak terkait untuk mematuhi aturan tersebut dan tidak memaksakan kehendak terkait penerbangan pesawat.
"Semua operasional penerbangan harus mematuhi aturan keselamatan penerbangan. Tidak boleh memaksakan kehendak dengan alasan apapun sampai dinyatakan selamat dan aman oleh petugas yang berwenang," tegas Agus.
Terkait dengan penutupan bandara tersebut, Agus juga memerintahkan semua penyelenggara penerbangan tetap memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang sesuai aturan yang berlaku.
"Saya instruksikan pada maskapai penerbangan dan pengelola bandara untuk memberi fasilitas pada penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi lain seperti kapal laut atau bus. Sedangkan yang memilih bertahan di bandara juga harus diperhatikan dan diberikan informasi yang sebenarnya dan aktual," lanjut Agus lagi.