Penyebab Riski Rahmat Punya Bobot 119 Saat Usianya 11 Tahun
jpnn.com - PALEMBANG - Selain Arya Permana, 10 yang disebut-sebut sebagai tergemuk di dunia asal Karawang, Jawa Barat, kini publik juga dihebohkan dengan Riski Rahmat Ramadan. Meski tak sebesar Arya, bocah 11 tahun asal Palembang Sumatera Selatan itu berbobot 119 kilogram. Bahkan kondisinya sempat kritis.
Kini dia pun dirawat di ICU Rumah Sakit dr Mohammad Hoesin (RSMH), Palembang.
Apa yang membuat berat tubuh Riski jauh di atas anak normal seusianya? Ternyata, mirip dengan Arya Permana, Riski sering mengonsumsi makanan dan minuman minim gizi, khususnya makanan cepat saji.
"Makannya memang banyak dan sering memesan sendiri jika ingin makan," ujar Edi Hartono, ayah Riski.
Padahal, Riski lahir normal dengan bobot wajar, yakni 3,2 kilogram. Tapi, memasuki kelas IV SD, tubuhnya membesar dan bobotnya mencapai 40 kg. Pada kelas V, bobotnya menjadi 75 kg. Tahun lalu naik lagi sampai 90 kg dan sekarang 120 kg. Artinya, dalam tempo dua tahun, bobot Riski naik tiga kali lipat atau 80 kg.
Dengan bobot jauh di atas batas normal tersebut, Riski mulai kesulitan beraktivitas. Andika Prima, salah seorang teman Riski di SDN 43 Palembang, mengungkapkan bahwa Riski jadi susah berjalan dan cepat capek.
"Bahkan, kalau jam istirahat, Riski jarang ke luar. Kalau mau makan, dia minta tolong dibelikan kawan-kawan, biasanya bakso dua mangkuk sekaligus," ungkap Andika yang selalu sekelas dengan Riski sejak kelas II.
Masuk pada hari pertama sekolah 18 Juli lalu, Riski yang masuk kelas VI kelelahan menaiki tangga menuju kelasnya yang ada di lantai 2 sekolah itu. "Baru empat tangga, dia kecapekan. Jadi dibantu guru ke kelas," imbuh Andika.