Penyerang Leicester Ini Belum Bisa Move On
jpnn.com - INGGRIS - Penyerang Leicester City dan tim nasional Inggris Jamie Vardy mengungkapkan ia dan anggota timnas masih merasakan kepedihan saat mereka tersingkir dari Euro 2016 usai dikalahkan Islandia di babak 16 besar.
Sepanjang musim lalu hingga musim panas ini Vardy mengalami situasi yang campur aduk. Ia memenangkan Liga Inggris, menjadi pemain terbaik versi asosiasi jurnalis sepak bola Inggris, melangsungkan pernikahan, namun ia juga tersingkir secara menyakitkan dari Piala Eropa.
Penampilan Vardy di kompetisi itu tidak menonjol. Ia hanya mencetak satu gol saat Inggris menang 2-1 atas Wales. Itu menjadi satu-satunya kemenangan Inggris di kompetisi tersebut.
"Kejadian itu menyakitkan," kata Vardy seperti dilansir dari laman ESPNFC. "Tapi kami harus terus maju dan saat ini kami memasuki bab baru dengan manajer yang baru."
Pasca tersingkirnya Inggris dari Euro, Roy Hodgson mengundurkan diri dan asosiasi sepakbola Inggris (FA) mengangkat Sam Allardyce sebagai manajer The Three Lions.
"Kami harus yakin memenangkan pertandingan selama kualifikasi dan menembus Piala Dunia," kata Vardy.
Selama persiapan Euro, konsentrasi Vardy diusik dengan kabar kepindahannya ke Arsenal. Pasalnya Arsenal mengajukan tawaran dengan nilai sesuai dengan klausul pelepasan Vardy di Leiceister. Namun tidak memakan waktu lama Vardy memutuskan menolak tawaran Arsenal dan memilih memperpanjang kontraknya dengan Leicester.
"Saya berada di kamar hotel selama berjam-jam tanpa melakukan sesuatu, dan saya memiliki waktu untuk memikirkannya" ungkap Vardy.